kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eksplorasi tambang, Kapuas Prima Coal sediakan dana US$ 3 Juta-US$ 4 juta per tahun


Selasa, 15 September 2020 / 15:19 WIB
Eksplorasi tambang, Kapuas Prima Coal sediakan dana US$ 3 Juta-US$ 4 juta per tahun
ILUSTRASI. Aktivitas pertambangan PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang mineral dan logam dasar, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) menyiapkan dana US$ 3 juta-US$ 4 juta per tahun untuk pengembangan dan eksplorasi lahan tambang perusahaan. Langkah ini diambil lantaran besarnya pangsa pasar sekaligus memastikan adanya cadangan yang cukup untuk menjaga keberlanjutan usaha ZINC secara jangka panjang.

Sebagai catatan, luas tambang ZINC yang memproduksi logam dasar seperti konsentrat timbal (Pb), konsentrat seng (Zn), dan perak (Ag) saat ini sebesar 5.569 hektare (ha) dengan area yang baru diproduksi sebesaar 390 ha.

Sebelumnya, ZINC telah mengumumkan kenaikan sumberdaya yang dimiliki per Agustus 2020 mencapai 23,33 juta ton atau meningkat dari data sebelumnya sebesar 14,44 juta ton pada tahun 2018. Potensi sumber daya dan cadangan ZINC masih cukup besar karena sampai saat ini perusahaan baru berproduksi di lahan seluas 390 Ha atau sekitar 7% dari total luas izin usaha pertambangan (IUP) yang dimiliki.

Baca Juga: Begini perkembangan proyek smelter timbal dan seng Kapuas Prima Coal (ZINC)

Direktur ZINC Hendra William menyampaikan, jumlah sumber daya dan cadangan logam dasar yang dimiliki oleh ZINC telah mengacu pada standar Joint Ore Reserves Committee (JORC). Pihaknya bersyukur atas keluarnya hasil terbaru dari penilaian terhadap sumber daya tersebut, sehingga hasil JORC ini menjadi sentimen positif terhadap keberlanjutan pengembangan usaha ZINC.

“Sementara untuk laporan cadangan mineral masih dalam proses yang mana kami antisipasi memerlukan waktu sekitar 1 bulan-2 bulan lagi dari sekarang,” imbuh dia dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (15/9).

ZINC juga telah melakukan investasi dengan membangun dua pabrik smelter masing-masing untuk smelter timbal dan smelter seng. Saat ini, pembangunan smelter timbal sudah mencapai 99% dan ditargetkan dapat melakukan produksi pada kuartal pertama 2021. Sedangkan untuk smelter seng ditargetkan akan berproduksi pada tahun 2022.

Selain itu, melihat pasar komoditas secara umum telah bergerak naik sejak Juli 2020, ZINC membuka kembali wacana untuk melakukan produksi bijih besi dalam negeri. Tentunya hal ini jika dapat terealisasi, maka akan memberikan nilai tambah yang positif bagi ZINC ke depan.

Dapat diketahui pula, pada saat ini harga bijih besi 62% berada pada kisaran harga US$ 110 per ton.

“Kami melihat kedua komoditas ini sangat memiliki prospek yang positif, karena kebutuhan pangsa pasar domestik masih sangat besar dan sangat bergantung terhadap impor untuk memenuhi kebutuhan komoditas ini setiap tahunnya. Proyek smelter ini juga sudah sejalan dengan program pemerintah untuk bisa memenuhi kebutuhan lokal dan mengurangi jumlah impor,” imbuh Hendra.

Selanjutnya: Kapuas Prima Coal (ZINC) yakin mampu produksi mineral sebanyak realisasi tahun lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×