kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor batubara selamatkan kinerja Golden Eagle Energy (SMMT)


Senin, 02 Desember 2019 / 16:58 WIB
Ekspor batubara selamatkan kinerja Golden Eagle Energy (SMMT)
ILUSTRASI. Presiden Direktur PT Golden Eagle Energy Tbk Hendra Surya


Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) boleh saja mengalami penurunan laba bersih sebesar 31,17% (yoy) menjadi Rp 28,21 miliar di kuartal tiga lalu. Namun, pendapatan perusahaan tambang batubara ini tumbuh 44,20% (yoy) menjadi Rp 184,55 miliar.

Salah satu penyokong pendapatan SMMT adalah penjualan batubara ke luar negeri. Di kuartal tiga lalu, SMMT mencatat pendapatan ekspor sebesar Rp 64,71 miliar. Di periode yang sama pada tahun lalu, perusahaan tidak memperoleh pendapatan ekspor.

Baca Juga: Golden Eagle Energy (SMMT) Optimistis Mencapai Target Produksi 1,8 Juta Ton Batubara

Corporate Secretary SMMT Chrismasari Dewi Sudono menyebut, pihaknya menjual batubara tipe GAR-47 dan GAR 40-42 ke pasar ekspor. Sejauh ini, perusahaan mengekspor batubara ke Korea Selatan, India, China, dan beberapa negara di Asia Tenggara. "Permintaan ekspor pun cukup stabil meski kapasitas produksi batubara SMMT masih terbatas," ujar dia, hari ini.

Catatan Kontan, SMMT memproduksi 1,4 juta ton batubara hingga kuartal tiga lalu. Jumlah ini sudah memenuhi 77,7% dari target produksi batubara perusahaan di akhir tahun nanti sebanyak 1,8 juta ton.

Saat ini kontribusi penjualan ekspor terhadap seluruh pendapatan SMMT masih sekitar 35%. Pendapatan SMMT masih didominasi oleh penjualan batubara di pasar domestik yakni sebesar Rp 119,84 miliar di kuartal III-2019 atau turun 6,36% (yoy) dalam setahun. Hasil ini cukup menegaskan pentingnya peran penjualan ekspor terhadap kinerja SMMT.

Isu perang dagang dinilai akan mempengaruhi stabilitas permintaan batubara di pasar global. Pihak SMMT pun mengantisipasinya dengan melirik berbagai negara lain yang menjadi pasar ekspor baru. Di antaranya adalah Kamboja dan Pakistan.

Baca Juga: Golden Eagle: Penjualan domestik batubara telah menembus 32%.

"Negara-negara di Asia Tenggara masih bergantung pada batubara sebagai sumber energi. Dengan demikian diharapkan masih ada potensi perluasan pasar di situ," terang Chrismasari.

Di samping itu, penjualan ekspor juga akan tumbuh seiring langkah SMMT yang hendak menggenjot produktivitas dan menaikkan cadangan batubara di tambang Sumatera Selatan. Di kawasan tersebut SMMT memiliki anak usaha bernama Triaryani yang punya sumber daya batubara sebesar 406 juta ton dan cadangan sebanyak 257 juta ton.

SMMT juga bertekad memperbaiki penjualan domestiknya. Emiten ini berupaya terus melakukan penetrasi pasar domestik, baik melalui trader maupun pengguna akhir atau end user, seperti pembangkit listrik maupun industri lain yang butuh bahan bakar batubara.

"Beberapa pembangkit listrik yang baru selesai dibangun dapat menjadi alternatif pengembangan pasar domestik bagi perusahaan," pungkas Chrismasari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×