kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,47   7,12   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor CPO Malaysia diboikot India, begini nasib industri sawit dalam negeri


Selasa, 14 Januari 2020 / 21:40 WIB
Ekspor CPO Malaysia diboikot India, begini nasib industri sawit dalam negeri
ILUSTRASI. India boikot ekspor CPO asal Malaysia. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/pras.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. India dikabarkan berhenti menerima ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak sawit dari Malaysia. Dilansir dari laman Reuters (14/1), para importir minyak sawit di India sudah sepakat untuk secara efektif menghentikan semua pembelian sawit dari pemasok mereka di Malaysia.

Meski tidak diungkapkan secara resmi, pemerintah India telah menganjurkan para importir CPO untuk memboikot produk sawit asal Negeri Jiran itu. Seruan boikot para pengusaha India itu sebenarnya dikeluarkan beberapa minggu lalu, bersamaan dengan langkah yang diambil pemerintah India untuk membatasi impor CPO dan produk turunan sawit asal Malaysia.

Baca Juga: India boikot CPO Malaysia, begini rekomendasi saham-saham emiten CPO

Larangan masuk minyak sawit Malaysia di India tentunya akan menyebabkan harga CPO global mengalami flukluasi. Setali tiga uang, gejolak tersebut berdampak terhadap Indonesia sebagai salah satu produsen CPO terbesar dunia. Namun demikian pemerintah meyakini harga CPO akan baik-baik saja. 

“Ini masih ancaman. Harga CPO cenderung naik, justru bagus untuk petani sawit, artinya velue ekspor masih positif. Menurut saya CPO masih terkendalilah,” kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Berekonomian (Kemenko Perekonomian) Iskandar Simorangkir kepada Kontan.co.id, Selasa (14/1).

Sejalan Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan adanya pelarangan ekspor CPO dari Malaysia kepada Indonesia justru akan menguntungkan industri dalam negeri. Akan ada peralihan supply impor India dari Malaysia jadi Indonesia. Dari sisi harga CPO dinilai masih akan kompetitif.

“Mau tidak mau India akan ke Indonesia. India importir CPO terbesar selain China. Dalam jangka pendek ada kebutuhan yang tetap harus dipenuhi,” kata Lana kepada Kontan.co.id, Selasa (14/1).

Baca Juga: India boikot CPO Malaysia, analis sarankan investor wait and see

Iskandar menambahkan keyakinan pemerintah didukung oleh implementasi pasokan minyak sawit dalam mandatori biodiesel 30% (B30). Cara ini diyakini dapat menekan defisit neraca dagang, meningkatkan kinerja ekspor, dan memperkuat permintaan dalam negeri.

Iskandar mengatakan pemerintah optimistis program B30 dapat memberikan multiplayer effect kepada defisit Migas dan menigkatkan ekspor CPO. Sebab tahun lalu, program B20 terbilang sukses.




TERBARU

[X]
×