kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Ekspor CPO Tetap Akan Kencang Meski Ada Bea Keluar


Senin, 25 Januari 2010 / 10:25 WIB
Ekspor CPO Tetap Akan Kencang Meski Ada Bea Keluar


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengungkapkan, tarif bea keluar minyak sawit atau Crdue Palm oil (CPO) sebesar 3% tidak akan menghambat pertumbuhan ekspor CPO selama Februari.

Ia memprediksi, ekspor CPO tetap kencang, sebab permintaan naik 5%–7%, terutama dari China dan India yang menjadi konsumen terbesar CPO Indonesia. Ekspor bakal makin kencang seiring berlakunya perdagangan bebas (AC-FTA). "Ini membuka peluang ekspor naik sampai 50% per tahun," kata Fadhil.

Pada 2007, ekspor CPO Indonesia ke China baru sebesar 3 juta ton, dan 2008 menjadi 4,4 juta ton. Gapki memprediksi, ekspor 2009 bisa menembus 5 juta ton.

Pemerintah kembali menetapkan bea keluar (BK) sebesar 3% untuk pengiriman minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Februari 2009. Tarif ini sama dengan bea keluar Januari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×