kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.468   -17,00   -0,10%
  • IDX 7.780   80,67   1,05%
  • KOMPAS100 1.091   14,08   1,31%
  • LQ45 793   11,03   1,41%
  • ISSI 266   2,05   0,77%
  • IDX30 411   4,83   1,19%
  • IDXHIDIV20 478   6,05   1,28%
  • IDX80 120   1,47   1,24%
  • IDXV30 130   1,34   1,04%
  • IDXQ30 133   1,54   1,17%

Ekspor CPO Tetap Akan Kencang Meski Ada Bea Keluar


Senin, 25 Januari 2010 / 10:25 WIB
Ekspor CPO Tetap Akan Kencang Meski Ada Bea Keluar


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengungkapkan, tarif bea keluar minyak sawit atau Crdue Palm oil (CPO) sebesar 3% tidak akan menghambat pertumbuhan ekspor CPO selama Februari.

Ia memprediksi, ekspor CPO tetap kencang, sebab permintaan naik 5%–7%, terutama dari China dan India yang menjadi konsumen terbesar CPO Indonesia. Ekspor bakal makin kencang seiring berlakunya perdagangan bebas (AC-FTA). "Ini membuka peluang ekspor naik sampai 50% per tahun," kata Fadhil.

Pada 2007, ekspor CPO Indonesia ke China baru sebesar 3 juta ton, dan 2008 menjadi 4,4 juta ton. Gapki memprediksi, ekspor 2009 bisa menembus 5 juta ton.

Pemerintah kembali menetapkan bea keluar (BK) sebesar 3% untuk pengiriman minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Februari 2009. Tarif ini sama dengan bea keluar Januari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×