kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Ekspor CPO Tetap Akan Kencang Meski Ada Bea Keluar


Senin, 25 Januari 2010 / 10:25 WIB
Ekspor CPO Tetap Akan Kencang Meski Ada Bea Keluar


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengungkapkan, tarif bea keluar minyak sawit atau Crdue Palm oil (CPO) sebesar 3% tidak akan menghambat pertumbuhan ekspor CPO selama Februari.

Ia memprediksi, ekspor CPO tetap kencang, sebab permintaan naik 5%–7%, terutama dari China dan India yang menjadi konsumen terbesar CPO Indonesia. Ekspor bakal makin kencang seiring berlakunya perdagangan bebas (AC-FTA). "Ini membuka peluang ekspor naik sampai 50% per tahun," kata Fadhil.

Pada 2007, ekspor CPO Indonesia ke China baru sebesar 3 juta ton, dan 2008 menjadi 4,4 juta ton. Gapki memprediksi, ekspor 2009 bisa menembus 5 juta ton.

Pemerintah kembali menetapkan bea keluar (BK) sebesar 3% untuk pengiriman minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Februari 2009. Tarif ini sama dengan bea keluar Januari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×