kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor konsentrat Newmont dipangkas 10.243 ton


Rabu, 25 Mei 2016 / 11:58 WIB
Ekspor konsentrat Newmont dipangkas 10.243 ton


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya memberikan rekomendasi izin ekspor konsentrat tembaga kepada PT Newmont Nusa Tenggara. Namun pemerintah memangkas volume ekspor konsentrat tembaga sebesar 10.243 ton menjadi 419.757 ton.  

Kuota tersebut berlaku untuk enam bulan ke depan.  Newmont juga membayar bea ekspor konsentrat tembaga sebesar 7,5% dari nilai total konsentrat yang diekspor.

Periode sebelumnya, Newmont mengantongi kuota ekspor konsentrat sebanyak 430.000 ton.

"Ya, rekomendasi izin ekspor sudah kami berikan," kata Bambang Gatot Aryono, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di kantornya, Selasa (24/5).

Bambang menyatakan, pengurangan volume ekspor ini sesuai dengan isi permohonan izin ekspor yang diajukan oleh Newmont. Pemangkasan volume ini bukan akibat perusahaan ini tak mematuhi syarat ekspor, misalnya terkait dengan agenda pembangunan pabrik pemurnian konsentrat tembaga (smelter). 

Maklum, Kementerian ESDM sempat menyoal keseriusan perusahaan ini merealisasikan pembangunan smelter. Nah, Bambang menandaskan, keluarnya surat rekomendasi ekspor tersebut menandakan Newmont telah memenuhi syarat yang diminta pemerintah.

Syarat tersebut, antara lain, kesungguhan membangun smelter. Newmont menyatakan akan ikut serta dalam proyek smelter yang dirancang oleh PT Freeport Indonesia di Gresik Jawa Timur. 

Newmont  juga telah memberikan salinan perjanjian kerjasama pembangunan smelter dengan Freeport. Lantaran dinilai sudah memenuhi syarat, Kementerian ESDM memberi  rekomendasi izin ekspor bagi perusahaan itu. 

Rachmat Makkasau, Presiden Direktur Newmont membenarkan bahwa volume ekspor yang didapat perusahaan tersebut  sesuai dengan proposal rencana ekspor yang diajukan Newmont awal April 2016. Dalam proposal tersebut, Newmont menurunkan pengajuan volume ekspor. 

Pertimbangannya, menurut Rachmat, saat ini produksi konsentrat tembaga di tambang Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat sedang turun.

"Volume ekspor turun karena produksi memang naik turun," tandas Rachmat.

Dia menambahkan, Newmont telah menyerahkan jaminan kontribusi senilai US$ 3 juta dalam kerjasama pembangunan smelter dengan Freeport Indonesia.

 "Kerjasama dengan Freeport sudah, kemudian beberapa hal yang dipersyaratkan juga sudah dievaluasi oleh Kementerian ESDM," kata Rachmat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×