Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat, ekspor minyak sawit dan turunannya pada periode Januari-Mei 2020 mencapai 12,73 juta ton.
Dengan jumlah tersebut, maka volume ekspor minyak sawit Indonesia turun 13,7% dibandingkan periode yang sama dengan tahun lalu. Walau bagitu, secara nilai, ekspor minyak sawti justru meningkat dari US$ 7,99 juta menjadi US$ 8,43 juta hingga bulan Mei lalu.
Baca Juga: Jelang IE-CEPA, KBRI Swiss gencar promosikan sawit Indonesia
Adapun, bila melihat ekspor kinerja minyak sawit dan turunannya pada Mei 2020, terjadi penurunan ekspor sebesar 8,37% atau dari 2,65 juta ton di bulan April menjadi 2,42 juta ton.
"Penurunan ekspor terutama terjadi pada refined palm oil yang secara umum disebabkan oleh selisih harga minyak sawit dengan minyak kedelai yang kecil," kata Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (9/7).
Penurunan ekspor di bulan Mei ini pun terjadi ke beberapa negara tujuan. Seperti China mencatat penurunan ekspor hingga 21% dibandingkan April, ekspor ke Uni Eropa juga turun 16,62%, ke Pakistan turun 23,4%.
Menurut Mukti, penurunan ekspor ke China kemungkinan disebabkan adanya peningkatan crushing oilseed khususnya minyak kedelai yang cukup besar, sehingga pasokan minyak nabati China tinggi.