kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor Pan Brothers (PBRX) masih kebal efek pergerakan nilai tukar rupiah


Sabtu, 01 Februari 2020 / 09:20 WIB
Ekspor Pan Brothers (PBRX) masih kebal efek pergerakan nilai tukar rupiah
ILUSTRASI. Pabrik garmen milik PT Pan Brothers Tbk (PBRX).


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Produsen tekstil dan garmen, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) optimis kinerja ekspornya tetap perkasa di tengah penguatan rupiah. 

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah memang cenderung mengalami penguatan belakangan ini. Sebagaimana dilaporkan dalam pemberitaan Kontan.co.id (31/01), nilai tukar rupiah pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atawa Jisdor tercatat di level Rp 13.662 per dolar AS atau menguat sekitar 1,67% dibanding nilai tukar rupiah pada 2 Januari 2020 lalu yang bertengger di level Rp 13.895 per dolar.

Baca Juga: Melihat strategi produsen konsumer seperti UNVR, COCO dan OT Group di 2020

Sementara, penjualan ekspor sendiri memiliki porsi yang dominan dalam penjualan bersih perseroan. Pada sembilan bulan pertama tahun 2019 lalu saja misalnya, penjualan ekspor PBRX tercatat sebesar US$ 463,85 juta atau setara dengan  94,03% dari total penjualan.

Penjualan ekspor dilakukan dengan menyasar pasar Asia, Eropa dan Amerika. Adapun brand-brand pakaian yang selama ini biasa melakukan pembelian terhadap produk-produk garmen PBRX di antaranya seperti Uniqlo, The North Face, Adidas, Oakley, Lacoste, Ralph Lauren, dan Columbia.

Kendati demikian, emiten yang juga merupakan anggota indeks Kompas100 ini mengaku sudah mengantisipasi tren pergerakan kurs rupiah. 

Baca Juga: Rupiah di pasar spot menguat tipis ke Rp 13.655 pada akhir perdagangan hari ini

Sekretaris Perusahaan PT Pan Brothers Tbk, Iswar Deni mengatakan bahwa proyeksi pertumbuhan kinerja perseroan dibuat berdasarkan asumsi nilai tukar rupiah pada rentang Rp 13.000 - Rp 14.000 per dolar AS. “Jadi dampaknya tidak terlalu signifikan,” kata Iswar ketika dihubungi oleh Kontan.co.id (31/01).




TERBARU

[X]
×