kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.277   124,72   1,53%
  • KOMPAS100 1.149   20,06   1,78%
  • LQ45 826   19,50   2,42%
  • ISSI 292   4,54   1,58%
  • IDX30 433   10,58   2,51%
  • IDXHIDIV20 493   11,44   2,38%
  • IDX80 128   2,79   2,23%
  • IDXV30 137   2,80   2,09%
  • IDXQ30 138   3,32   2,47%

Ekspor produk fesyen tahun ini ditargetkan naik 5%


Kamis, 24 April 2014 / 12:48 WIB
Ekspor produk fesyen tahun ini ditargetkan naik 5%
ILUSTRASI. Drama Korea River Where The Moon Rises, salah satu drakor saeguk populer yang memiliki tema perang dalam ceritanya.


Reporter: Handoyo | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Fesyen Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan dan menjadi pusat mode di kawasan regional serta memainkan peranan penting ditingkat global.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kementerian Perdagangan (Kemendag) nilai ekspor fesyen Indonesia terus menunjukkan peningkatan.

Pertumbuhan ekspor produk fesyen selama periode 2009-2013 mengalami tren pertumbuhan positif sebesar 10,59% per tahun. Pada tahun 2013, nilai ekspor fesyen Indonesia tercatat mencapai US$ 11,78 miliar.

Sementara untuk bulan Januari 2014 sebesar US$ 1,08 miliar, mengalami peningkatan 1,1% bila dibandingkan deng periode yang sama tahun lalu.

"Untuk tahun ini kita targetkan ekspor produk fesyen Indonesia dapat meningkat 4%-5% dibandingkan tahun lalu. Ini karena didorong oleh peningkatan di industri tekstil," kata Nus Nuzulia Ishak, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Kamis (24/4).

Produk ekspor fesyen Indonesia menurut kelompok produk yang paling besar pada tahun 2013 lalu, adalah pakaian jadi sebesar US$ 7,71 miliar, alas kaki US$ 3,86 miliar, perhiasan US$ 200 juta dan arloji US$ 2 juta.

Negara utama tujuan ekspor produk fesyen Indonesia pada tahun 2013 antara lain adalah Amerika Serikat (AS) dengan nilai ekspor US$ 4,97 miliar, Jepang US$ 909,49 juta, Jerman US$ 794,8 juta, Inggris US$ 512,15 juta, dan Belgia US$ 455,53 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×