Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Belanja modal atawa capital expenditure (capex) yang disiapkan PT Trisula International Tbk tahun ini turun 41,67% dibandingkan tahun 2013. Tahun lalu, produsen tekstil dan produk tekstil berkode saham TRIS itu menganggarkan belanja modal Rp 60 miliar.
Trisula hanya menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 35 miliar di tahun ini. Penggunaan belanja modal untuk memodernisasi mesin produksi.
Dengan demikian, perusahaan akan lebih efisien, sementara produksi tekstil meningkat. "Tahun ini, rencananya akan digunakan untuk regenerasi mesin," ujar Marcus Brotoatmojo, Sekretaris Perusahaan PT Trisula International Tbk.
Pada 2014, perusahaan menargetkan penjualan meningkat 20% dibandingkan dengan tahun lalu. Di tahun 2013, Trisula membidik target pendapatan sebesar Rp 675 miliar. Sementara, laba bersihnya sebesar Rp 35 miliar.
Perusahaan, kata Marcus, masih mengandalkan penjualan dari pasar ekspor. "Kontribusi ekspor masih akan ada di kisaran 80%," lanjutnya. Nah, Trisula berharap, tren penguatan nilai tukar rupiah dollar AS terhadap rupiah beberapa bulan terakhir semakin mengerek kinerja penjualan.
Pasar domestik, Marcus mengatakan, memiliki potensi untuk tumbuh meski penjualannya tak sebanyak ekspor. Ajang pesta demokrasi tidak akan banyak berdampak bagi pertumbuhan bisnis Trisula.
Justru menurut Marcus, penjualan perusahaan makin tinggi lantaran didorong oleh pertumbuhan ekonomi. Selain itu juga, peningkatan penjualan disokong oleh pertumbuhan kelas menengah yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan.
Di bisnis ritel, Trisula berniat membuka 300 gerai. Sampai akhir tahun 2013, jumlah gerai yang dioperasikan oleh Trisula sebanyak 276 gerai untuk memasarkan beragam merek produk fesyen.
Hingga kuartal ketiga 2013, penjualan Trisula di pasar dalam negeri mencapai Rp 96,3 miliar. Jumlah ini setara dengan 19,4% dari total penjualan mereka yang menembus Rp 495,3 miliar.
Sementara secara total, penjualan Trisula sepanjang Januari sampai September tahun lalu ini naik 23,1% dibanding periode yang sama di 2012 yakni Rp 402,1 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News