Reporter: Handoyo | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya meningkatkan ekspor rumput laut olahan ke Uni Eropa. Salah satu langkahnya adalah bekerjasama dengan Swiss Import Promotion Programme (SIPPO) untuk mendatangkan pembeli produk rumput laut.
Saut Parulian Hutagalung, Direktur Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan (P2HP) KKP, mengatakan, selama ini ekspor rumput laut olahan ke Eropa masih sedikit. "Hal ini karena ekspor rumput laut kita masih dalam bentuk kering belum diolah," kata Saut, kemarin.
Catatan KKP, nilai ekspor rumput laut pada tahun 2012 US$ 178 juta. Volumenya 174.000 ton. Ekspor terbesar ke China yakni 67.250 ton atau 38,6% dari total volume ekspor. Nilainya US$ 90,38 juta. Ekspor rumput laut ke Eropa belum mencapai 10%.
Selama ini ekspor olahan rumput laut masih sangat kecil. Nilai ekspor produk olahan rumput laut seperti agar-agar dan juga carrageenan atau ekstrak rumput laut, baru memberi kontribusi sekitar 25% terhadap total nilai ekspor rumput laut nasional. "Industri pengolahan rumput laut dalam negeri juga masih sedikit sekitar 37 perusahaan," kata Saut.
Pirmin Aregger, Head of Import Promotion Switzerland Global Enterprise mengaku membawa sekitar 15 buyer dalam kunjungannya ke Indonesia saat ini. "Mereka tidak hanya memasarkan ke swiss, tetapi juga ke Eropa," kata Pirmin.
Dalam rangkaian kunjungan ini, mereka akan melakukan kunjungan ke delapan perusahaan pengolahan rumput laut antara lain yang di Jawa Barat dan Jawa Timur. Selain itu, mereka juga akan berkunjung ke pembudidaya.
Tahun ini produksi rumput laut dalam negeri diproyeksi mencapai 7,5 juta ton, atau naik 20,9% dibanding produksi tahun lalu yang mencapai sekitar 6,2 juta ton. Tahun 2014, produksi rumput laut ini ditargetkan 10 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News