Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Sepanjang tahun lalu, komoditas pertambangan dan perkebunan menjadi salah satu sektor yang paling berperan dalam hubungan Indonesia dan Korea Selatan. Pasalnya, dari sektor tersebut saja, nilai ekspor Indonesia ke Korea Selatan sudah menyentuh angka US$ 7 miliar.
Nilai ekspor Indonesia tersebut banyak disumbang oleh minyak dan gas, batubara, karet, tembaga, timah dan produk kayu. Ari Satria, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag menyebut jumlah tersebut lebih besar dibandingkan impor Indonesia dari Korea Selatan yang hanya mencapai US$ 6,6 miliar.
Dirinya mengatakan tidak hanya meningkatkan ekspor ke Korea Selatan dalam bentuk minyak dan gas dan barang tambang lainnya. Indonesia juga ingin melakukan ekspor produk lainnya, tidak hanya ke Korea Selatan tetapi ke seleuruh dunia. Asal tahu saja, tahun ini Indonesia berharap bisa meningkatkan nilai ekspornya sebesar 5,6%.
"Untuk bisa kejar pertumbuhan ekspoer 5,6% kami berharap ekspor bisa US$ 138,7 miliar pada tahun 2017," ujarnya di Jakarta, Kamis (13/7).
Selain ekspor, Indonesia juga terus menarik investasi dari Korea Selatan. Sepanjang tahun lalu saja, realisasi investasi dari Korea Selatan tercatat sebesar US$ 1,06 miliar yang terdiri dari 2.996 proyek. Oleh karena itu, perlu dukungan pemerintah Korea Selatan untuk bisa mendorong para pebisnisnya untuk lebih gencar ekspansi di Indonesia.
Cho Tae Young, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia menyatakan akan terus mendorong pebisnisnya masuk ke Indonesia. Salah satunya dengan mengundang 66 delegasi importir Korea Selatan yang tergabung dalam Korea Importers Association (KOIMA) ke Jakarta untuk bertemu calon mitra kerja asal Indonesia.
"Saya rasa kalian sudah berada di tempat yang benar di Jakarta, Indonesia. Dalam kacamata saya, Indonesia merupakan pasar emerging market yang penting. Dalam 3 tahun, ekonomi Indonesia tumbuh setidaknya 5% per tahun apalagi ini merupakan pasar yang besar dengan populasi yang besar," ujarnya di depan pebisnis Korea Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News