kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Eksportir Tak Manfaatkan Harga Kopi yang Membaik di Januari


Minggu, 07 Februari 2010 / 22:59 WIB
Eksportir Tak Manfaatkan Harga Kopi yang Membaik di Januari


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Sejumlah pihak menyayangkan ekspor kopi di Januari tersebut mengalami penurunan, Maklum, harga kopi di bulan Januari sudah lebih baik dibandingkan dengan bulan Desember. Selama bulan Januari 2010, harga kopi robusta di bursa komoditi pasar London, naik menjadi US$ 1.366 per ton dari US$ 1.332 per ton di Desember 2009.

"Harga di Januari itu membaik, tapi tidak bisa dimanfaatkan eksportir," jelas Rachim Kartabrata, Sekjen Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI). Asal tau saja, harga kopi robusta tertinggi terjadi pada 8 Januari 2010 yakni seharga US$ 1.400 per ton. Namun sayang, kenaikan tidak bisa dimanfaatkan eksportir.

Dari prediksi Rachim, harga kopi akan mengalami peningkatan karena karena adanya tren enaikan permintaan. Sementara itu, panen kopi diprediksi baru akan terjadi pada bulan April dan Mei mendatang. Pada bulan tersebut, Muchtar berharap ada kenaikan harga kopi.

Selain itu juga, melemahnya ekspor kopi Januari tersebut disebabkan juga oleh banyaknya ekspor yang dilakukan di akhir tahun 2009 terutama Desember karena khawatir harga akan turun di tahun 2010. Sehingga di awal tahun 2010 tidak banyak yang memiliki stok kopi. "Sekarang barangnya gak ada, apa yang mesti di ekspor," jelas Muchtar Lutfie, Ketua Penelitian dan Pengembangan, Asosiasi Eksportir Kopi Lampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×