Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kelangkaan gas tabung melon yang terjadi di sejumlah daerah menyusul kenaikan harga LPG nonsubsidi 12 kilogram Rp 5.000 per tabung, langsung direspons oleh PT Pertamina (Persero).
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mengeluarkan pasokan gas 3 kg melebihi volume normal harian. "Ada kalanya kami lebihi 50% dari kuota harian, ada kalanya kurang. Sesuai kebutuhan saja," ucap Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (3/3).
Ahmad mengatakan, operasi pasar Pertamina akan terus dilakukan sepanjang terjadi kelangkaan.
Sementara itu, dalam kunjungan ke SPBG Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memastikan tidak terjadi kelangkaan pasokan. Hanya saja, aku Sudirman, di beberapa wilayah masyarakat sulit mendapatkan LPG 3 kg.
Dia membenarkan, migrasi pada LPG tabung melon sudah menjadi konsekuensi dari naiknya harga LPG 12 kg, disebabkan adanya disparitas harga. "Itu (migrasi) harus diantisipasi. Tapi Pertamina punya sistem untuk merespons," kata Sudirman.
"Sekarang Pertamina menyuplai lebih dari normal, untuk antisipasi adanya migrasi. Dan di beberapa SPBU juga dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET)," pungkas dia. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News