kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Embargo Batubara Rusia, Adaro Energy (ADRO) Masih Pertahankan Pasar Eksisting


Minggu, 10 April 2022 / 23:31 WIB
Embargo Batubara Rusia, Adaro Energy (ADRO) Masih Pertahankan Pasar Eksisting
ILUSTRASI. Pertambangan batubara Adaro


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) masih akan mempertahankan pangsa pasar eksisting di tengah munculnya peluang permintaan batubara dari Uni Eropa.

Head of Corporate Communication ADRO, Febriati Nadira mengatakan, pelanggan ADRO mayoritas berada di wilayah Asia Pasifik dengan volume yang sudah terkontrak.

“Adaro juga akan senantiasa mengikuti ketentuan DMO (domestic market obligation) dan kami masih me-maintain ekspor di wilayah Asia Tenggara, China, Asia Timur, India, Selandia Baru,” tutur perempuan yang akrab dengan sapaan Ira itu kepada Kontan.co.id (10/4).

Sejalan dengan rencana penjualan yang belum berubah, ADRO belum berencana mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk mengerek rencana produksi batubara.

Rencana kerja ADRO untuk tahun buku 2022 masih sama, yakni mengejar target produksi 58 juta - 60 juta ton batubara  dengan nisbah kupas 4,1x di tahun 2022.

Dengan target tersebut, ADRO membidik  pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) operasional sebesar US$ 1,9 miliar – US$ 2,2 miliar.  “Untuk panduan produksi tahun 2022 masih belum berubah,” tutur Ira.

Sebelumnya, Uni Eropa (UE) menyetujui embargo batubara Rusia pada  Kamis (7/4). Kebijakan tersebut menciptakan peluang pasar baru bagi Indonesia.

Informasi yang didapat Kontan.co.id, sejumlah penjajakan transaksi jual beli batubara antara pemasok di Indonesia dengan pembeli di Uni Eropa dikabarkan telah berlangsung.

Baca Juga: Uni Eropa Melarang Batubara Rusia, Ekspor Indonesia Berpotensi Meningkat

Hanya saja, Kontan.co.id belum mengantongi nama-nama perusahaan batubara lokal mana saja yang telah melakukan penjajakan dengan calon pembeli di Uni Eropa.

Di sisi lain, meski telah muncul peluang permintaan baru dari negara-negara Uni Eropa, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, belum ada perusahaan batubara yang mengajukan revisi RKAB untuk meningkatkan target produksi.

Namun, Kementerian ESDM siap memproses permohonan revisi RKAB jika ada perusahaan batubara yang mengajukan.

“Nanti akan dievaluasi sesuai FS (feasibility study/studi kelayakan) dan AMDAL-nya (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup),” tutur Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Lana Saria saat dihubungi Kontan.co.id (10/4).

Tahun ini, Kementerian ESDM mencanangkan rencana produksi batubara 663 juta ton. Dari rencana produksi itu, pemerintah menetapkan rencana DMO batubara sebanyak 166 juta ton.

Sejauh ini, Lana mengaku belum bisa mengonfirmasi apakah ke depannya Kementerian ESDM berkemungkinan mengubah/menaikkan rencana produksi ini sehubungan dengan munculnya permintaan batubara dari Uni Eropa, atau tidak. “Nanti dilihat ya arahannya bagaimana, saya belum bisa ngomong sekarang,” ucap Lana.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×