Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Embung yang dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kabupaten Pangandaran telah rampung dan bisa mulai dimanfaatkan. Embung seluas 4,1 hektare (ha) tersebut dibangun untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat melalui pola perikanan berbasis budidaya, konservasi dan penampungan air untuk mitigasi bencana terutama banjir dan kegiatan pariwisata.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto mengatakan, keberadaan embung di Pangandaran sangat strategis. Menurutnya ada tiga aspek penting yakni ekonomi, lingkungan dan estetika. "Keberadaan embung dimaksudkan untuk menambah pendapatan masyarakat melalui kegiatan perikanan berbasis budidaya; berfungsi untuk penampung air dan pengendali banjir; disamping itu sebagai kawasan wisata nasional, keberadaan embung di Pangandaran diharapkan dapat menambah daya tarik wisatawan," jelasnya dalam keterangan resmi Jumat (11/1).
Pemanfaatan melalui konsep perikanan berbasis budidaya diharapkan mampu menambah peluang pekerjaan dan pendapatan masyarakat. KKP dalam hal ini telah melakukan penebaran benih ikan tahap awal sebanyak 70.000 ekor, masing-masing ikan nila 50.000 ekor dan bandeng sebanyak 20.000 ekor.
Pemilihan kedua jenis ikan tersebut, karena keduanya memiliki karakteristik cepat tumbuh dan berkembang secara alami. Dengan begitu masyarakat bisa memanfaatkannya secara periodik dalam batasan tertentu.
KKP telah menunjuk Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi sebagai penanggungjawab operasional embung.
Untuk tahap awal, sementara masyarakat nantinya bisa menyisihkan dari hasil panen tersebut untuk ditebar ulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News