Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Energy Management Indonesia, BUMN yang bergerak dibidang konservasi air dan energi turut mendorong program investasi padat karya yang dicanangkan pemerintah. Yakni, dengan membangun pabrik pelet kayu atau wood pelet di Purworejo, Jawa Tengah yang sekarang sudah sampai tahap groundbreaking.
Direktur Utama PT EMI, Aris Yunanto mengungkapkan, pembangunan pabrik pelet kayu tersebut akan melibatkan petani di sekitar Purworejo, seperti Wonosobo, Kebumen dan Banyumas untuk memasok bahan baku kayu kaliandra.
Di antaranya petani yang menjadi anggota koperasi unit desa (KUD) di sekitar Purworejo. "Selain menjadi penyedia bahan utama pelet, penduduk Purworejo juga menjadi pekerja di pabrik. Ini akan menggerakan roda ekonomi Purworejo," kata Aris melalui siaran pers yang diterima KONTAN, Jumat (9/10).
Aris menjelaskan, pihaknya memilih lokasi di Purworejo karena strategis dan dekat dengan Yogyakarta. Purworejo juga merupakan pemasok kayu Kaliandra yang melimpah untuk bahan baku pelet kayu. Di daerah ini terdapat kebun kaliandra yang sangat luas serta banyak pabrik kayu yang limbahnya bisa dimanfaatkan sebagai pelet kayu.
Sementara itu, Bupati Purworejo, Mahsun Zain mengatakan, dengan dibangunnya pabrik pelet kayu oleh EMI diharapkan mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan masyarakat Purworejo, serta mendorong minat investor untuk berinvestasi di Purworejo.
"Kami juga sedang gencar melakukan deregulasi untuk mempermudah investasi di Kabupaten Purworejo,"ujarnya.
Deputi Pengendalian Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis mengatakan, program padat karya ini memang ditujukan untuk daerah daerah terpencil yang sama sekali belum tersentuh investasi perusahaan. Dengan adanya investasi tersebut diharapkan mampu membendung arus urbanisasi ke kota besar serta memberikan multiplier efek di daerah tersebut.
"Dengan berdirinya pabrik-pabrik maka akan terjadi penyebaran kegiatan ekonomi, jadi kegiatan ekonomi tidak hanya disekitar Jawa Barat dan Jakarta saja," terangnya. Selain itu, sarana penunjang juga akan menjadi focus perhatian dari pemerintah dari program ini.
Dia mencontohkan, yang tadinya jalan di sekitar pabrik tergolong buruk, dengan dibangunnya pabrik maka akan ada distribusi barang dengan frekuensi yang sering, sehingga mendorong perbaikan infrastruktur jalan.
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan, dari peluncuran program sektor padat karya diharapkan mampu menyerap tenaga kerja serta menunjukan iklim investasi yang masih cukup baik di dalam negeri.
Untuk mendorong masuknya aliran investasi, pemerintah berjanji membenahi sejumlah peraturan yang selama ini menghambat masuknya investor ke daerah. Pemerintah akan melakukan pemangkasan, penghapusan dan menyederhanakan proses perijinan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News