Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bahan baku obat Indonesia mayoritas masih diimpor, angkanya hampir 90%. Dominasi penyuplai bahan baku tersebut berasal dari China.
Jika pasokan bahan baku obat dari negeri Tirai Bambu akan terkendala di masa mendatang akibat kondisi virus corona ini, maka produsen obat akan mencari alternatif sumber lainnya. PT Indofarma Tbk (INAF) misalnya, tak hanya bergantung dari Tiongkok saja.
Baca Juga: Gara-gara virus corona, bisnis pengiriman kargo udara ke China turun sampai 40%
"Kalau ada kendala kami upayakan sumber bahan baku dari negara lain seperti India," terang Herry Triyatno, Direktur INAF kepada KONTAN, Minggu (9/2).
Namun untuk saat ini situasi masih terkendali dan pasokan bahan baku INAF belum ada hambatan.
INAF juga diketahui berencana bangun kawasan industri khusus untuk alat kesehatan, untuk mengurangi ketergantungan impor produk kesehatan tersebut.
Baca Juga: Bea Cukai Jayapura antisipasi penyebaran virus corona di perbatasan darat
Rencananya perusahaan akan fokus memproduksi barang medis habis pakai seperti suntik.
Hal senada juga disampaikan oleh Zahmilia Akbar, Sekretaris Perusahaan PT Phapros Tbk (PEHA) bahwa stok bahan baku perusahaan masih aman.
Baca Juga: Indofarma (INAF) kembangkan kawasan industri khusus alat kesehatan
Perusahaan diketahui juga berencana mendirikan pabrik bahan baku obat yang memproduksi detros, salah satu bahan baku infus dan oralit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News