Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Induk usaha perusahaan semen milik negara, PT Semen Indonesia Tbk, melihat potensi pasar semen tahun 2016 masih oke.
Itu sebabnya, perusahaan ini berniat mengoperasikan dua pabrik semen baru dan masuk bisnis beton pra-cetak supaya kinerjanya lebih panas.
Kalkulasi Semen Indonesia, penjualan semen pada tahun depan berpeluang naik.
Tanda itu sudah tampak seiring geliat proyek konstruksi sejak semester II-2015.
"Semen Indonesia membidik pertumbuhan bisnis 5%-6% di tahun depan," ujar Suparni, Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk, pada acara Forum BUMN, Kamis (10/12).
Semen Indonesia pun tak ragu mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure senilai Rp 7,5 triliun pada tahun depan.
Ada tiga rencana penggunaan belanja modal tersebut.
Pertama, untuk mendanai pendirian pabrik semen baru dengan skema joint venture bersama investor lokal.
Pabrik itu terletak di Aceh dengan luas lahan 1.548 hektare (ha).
Rancangan kapasitas produksinya sebanyak 3 juta ton semen per tahun.
Semen Indonesia berencana menjual hasil produksi semen di pabrik itu, untuk mencukupi pasar lokal Aceh, dan luar negeri.
Sasaran pasar luar negeri mereka seperti Myanmar dan Bangladesh.
Sebagai gambaran saat ini 94% produksi semen Semen Indonesia dijual di dalam negeri dan 6% dilempar ke pasar mancanegara.
Volume penjualan ekspor mereka pada tahun 2015 sebanyak 500.000-600.000 ton semen.
Semen Indonesia memastikan penjualan semen ekspor tahun 2016 tak sebesar tahun ini.
Sebab, mereka akan lebih banyak menjual semen untuk mencukupi kebutuhan pasar di dalam negeri.
Kedua, untuk membiayai operasional dua pabrik baru yang akan beroperasi tahun depan, yakni di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung, Sumatera Barat.
Kapasitas produksi kedua pabrik sama, masing-masing 3 juta ton semen per tahun.
Pabrik Rembang akan beroperasi Oktober 2016.
Sementara target operasional pabrik Indarung akhir 2016.
Tambahan dua pabrik anyar itu tak ayal akan membikin target produksi Semen Indonesia meningkat.
"Kami menargetkan produksi semen akan mencapai 30 juta ton di tahun 2016," harap Suparni.
Bisnis beton pra-cetak
Rencana bisnis ketiga adalah merealisasikan pendirian pabrik beton pra-cetak.
Semen Indonesia akan menggandeng badan usaha milik negara (BUMN) karya.
Kedua perusahaan ini berkongsi membentuk usaha patungan.
Perusahaan ini berniat membangun sinergi antara bisnis semen dengan bisnis semen pra cetak.
Emiten saham berkode SMGR di Bursa Efek Indonesia ini akan memasok semen buatannya ke pabrik beton pra-cetak.
Sebelumnya, manajemen Semen Indonesia menyebutkan, bakal getol mencari tender pengadaan semen di beberapa proyek BUMN karya.
Proyek yang kebanyakan mereka incar berupa infrastruktur jembatan, bendungan, proyek pembangkit listrik dan proyek jalan tol.
Sejauh ini, Semen Indonesia sudah mendapatkan pesanan semen untuk beberapa proyek.
Sebut saja proyek jalan tol Trans Sumatera, jalan tol Trans Jawa dan perbaikan sejumlah pelabuhan dalam rangka program tol laut.
Alhasil, penjualan semen Semen Indonesia pada November 2015 naik 7% ketimbang November 2014.
Volume penjualan semen pada bulan ke-11 itu hampir sama dengan volume penjualan semen pada Oktober 2015 yakni 2,76 juta ton semen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News