Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Eni dan PETRONAS telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) eksklusif guna melanjutkan diskusi mendalam mengenai pembentukan perusahaan patungan (joint venture) yang akan mengelola aset hulu tertentu di Indonesia dan Malaysia.
Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat posisi kedua perusahaan di industri energi regional serta menciptakan sinergi dalam pengembangan gas alam cair (LNG) di Asia Tenggara.
Target Produksi 500 kboepd dan Potensi Cadangan 10 Miliar BOE
Mengutip laman resmi eni, Perusahaan patungan ini diharapkan dapat mencapai produksi jangka menengah sebesar 500 ribu barel setara minyak per hari (kboepd) dengan mengelola cadangan sekitar 3 miliar barel setara minyak (boe).
Selain itu, potensi eksplorasi tambahan diperkirakan mencapai 10 miliar boe, yang dapat semakin memperkuat kapasitas produksi dan ekspansi bisnis di masa depan.
Baca Juga: Petronas akan Pangkas Jumlah Karyawan demi Kelangsungan Perusahaan
Sebagai bagian dari komitmen terhadap transisi energi, perusahaan patungan ini akan berfokus pada investasi di proyek-proyek pengembangan gas baru. Inisiatif ini bertujuan untuk memenuhi permintaan gas domestik yang meningkat di kawasan serta mendukung diversifikasi energi dengan sumber daya yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Eni dan PETRONAS akan menyusun rencana bisnis komprehensif untuk menangkap peluang masa depan dalam eksplorasi, pengembangan, serta pertumbuhan portofolio. Keunggulan kompetitif dari kedua perusahaan akan dikombinasikan untuk memastikan optimalisasi operasional serta efisiensi dalam pengelolaan proyek.
Struktur Operasional dan Komitmen Keberlanjutan
Dalam kesepakatan ini, struktur operasional aset yang dikelola akan tetap dipertahankan, dengan fokus pada aspek kesehatan, keselamatan, dan lingkungan (HSE). Efisiensi dalam pelaksanaan proyek juga menjadi prioritas utama, sejalan dengan komitmen kedua perusahaan terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
Perusahaan patungan ini akan memanfaatkan kapabilitas keuangan serta keahlian teknis dari Eni dan PETRONAS untuk mendukung pendanaan eksternal secara mandiri. Dengan demikian, diharapkan stabilitas produksi di Malaysia tetap terjaga, sementara pengembangan proyek baru di Indonesia dapat direalisasikan secara tepat waktu.
Baca Juga: SKK Migas Minta Lapangan Hidayah Petronas Onstream Akhir Tahun 2026
Sebagai bagian dari prosedur perizinan, Eni dan PETRONAS telah menginformasikan kepada pemerintah Indonesia dan Malaysia mengenai rencana ini. Implementasi akhir dari kesepakatan ini masih akan bergantung pada persetujuan pemerintah, regulator, serta mitra terkait.
Kesepakatan strategis ini menandai langkah besar bagi kedua perusahaan dalam memperkuat kehadiran mereka di industri energi regional, sekaligus mendukung agenda keberlanjutan dan transisi energi di Asia Tenggara.
Selanjutnya: Kementerian BUMN dan Surveyor Indonesia Dorong UMKM Naik Kelas, Dukung Asta Cita
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (28/7): Dari Cerah hingga Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News