Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen energi asal Italia, Eni, resmi memulai produksi gas dari lapangan Merakes East yang terletak di Cekungan Kutai, lepas pantai Kalimantan Timur.
Lapangan ini berada dalam wilayah kerja East Sepinggan yang dikelola Eni dengan kepemilikan 85% sekaligus sebagai operator. Produksi awal dari lapangan ini diperkirakan mencapai 100 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), setara sekitar 18.000 barel setara minyak per hari (boepd).
Merakes East berada pada kedalaman laut sekitar 1.600 meter dan terletak sekitar 10 kilometer di sebelah timur lapangan Merakes. Gas dari lapangan ini disalurkan melalui sambungan bawah laut ke fasilitas Floating Production Unit (FPU) Jangkrik milik Eni yang berjarak sekitar 50 kilometer.
Eni mencatat pengembangan lapangan Merakes East termasuk dalam proyek fast track, karena mulai berproduksi hanya sekitar dua tahun setelah keputusan investasi final (Final Investment Decision/FID). Setelah diproses awal di FPU Jangkrik, gas dialirkan melalui jaringan pipa untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik serta dipasok ke kilang LNG Bontang untuk ekspor.
“Produksi perdana dari Merakes East menjadi bagian dari strategi jangka panjang Eni untuk memaksimalkan potensi gas di Cekungan Kutai,” tulis manajemen Eni dalam keterangannya di laman resmi perusahaan, Selasa (13/5).
Baca Juga: Tagih Kepastian Pasokan Gas, Ini Catatan Sejumlah Asosiasi Industri Soal HGBT
Eni juga tengah melanjutkan pengembangan lapangan Maha, serta telah mendapatkan persetujuan Plan of Development (PoD) untuk proyek Northern Hub dan Gendalo-Gandang. Seluruh proyek ini merupakan hasil kolaborasi erat antara Eni dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas).
Selain memperkuat pasokan untuk pasar dalam negeri, proyek ini juga mendukung peningkatan pemanfaatan kapasitas kilang LNG Bontang serta mendorong peningkatan kandungan lokal.
Dalam beberapa tahun terakhir, Eni berhasil mencatat sejumlah temuan migas signifikan dan melakukan akuisisi strategis, sehingga kini menjadi operator utama di Cekungan Kutai sekaligus salah satu pemain kunci di pasar gas Indonesia.
Dengan pengembangan lanjutan proyek North Hub dan Gendalo-Gandang, Eni menargetkan produksi hingga 2 miliar kaki kubik gas per hari dan 90.000 barel kondensat per hari.
Baca Juga: Proyek Gasifikasi Bakal Tingkatkan Kebutuhan Gas, PLN Ungkap Sumber Lapangan Gas
Sebagai bagian dari strategi ekspansi kawasan, Eni juga mengumumkan rencana pembentukan perusahaan patungan bersama Petronas untuk mengelola aset hulu terpilih di Indonesia dan Malaysia.
Sinergi ini diharapkan memperkuat posisi keduanya sebagai pemain utama LNG di kawasan dengan kombinasi cadangan mencapai 3 miliar barel setara minyak, serta potensi tambahan 10 miliar boe dari eksplorasi.
Saat ini, Eni telah beroperasi di Indonesia sejak 2001 dan memiliki portofolio besar yang mencakup kegiatan eksplorasi, pengembangan, hingga produksi. Produksi gas Eni di wilayah Kalimantan Timur tercatat sekitar 700 MMSCFD.
Baca Juga: Industri Keluhkan Realisasi Gas Murah Tak Maksimal, Bahlil: Saya Belum Terima Laporan
Selanjutnya: GOTO Siapkan Dana Rp 3,3 Triliun untuk Buyback, Begini Catatan Analis
Menarik Dibaca: Cara Bertahan Hidup dengan Uang Rp100 Ribu Seminggu saat Kenaikan Biaya Hidup 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News