kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Di Era Gempuran Mobil Elektrifikasi, Penjualan Mobil ICE Masih Mendominasi Pasar


Kamis, 15 Mei 2025 / 16:43 WIB
Di Era Gempuran Mobil Elektrifikasi, Penjualan Mobil ICE Masih Mendominasi Pasar
ILUSTRASI. Warga mengisi daya baterai mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Voltron, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (8/5/2025). Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan sembilan juta kendaraan listrik beredar di dalam negeri pada 2030, dengan jumlah tersebut negara bisa menghemat 14,15 juta barel bahan bakar minyak (BBM) dan memangkas emisi hingga 5,175 juta ton CO2. ANTARA FOTO/Abdan Syakura/rwa.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di era banyaknya gempuran mobil berelektrifikasi, nyatanya mobil bermesin pembakaran internal (ICE) masih menjadi primadona masyarakat Indonesia. Hal ini merujuk dari data yang dikeluarkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Pada kuartal-I yakni bulan Januari hingga April 2025, mobil ICE masih mendominasi, dengan total penjualan wholesales mencapai 213.863 unit atau 83,4% pangsa pasar.

Sementara itu, untuk penjualan mobil berelektrisasi seperti Battery Electric Vehicle (BEV), PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), HEV (Hybrid Electric Vehicle), mencapai 42.505 unit pada kuartal-I 2025 atau setara dengan 16,6% pangsa pasar.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan bahwa mobil ICE masih akan terus berkembang positif di pasar Indonesia, sebab Jongkie menilai bahwa mobil BEV masih menemukan berbagai tantangan di dalam negeri.

Baca Juga: Penjualan Mobil Naik 5% pada Awal Kuartal II-2025, Toyota Masih Kuasai Pasar

“Kalau BEV memang masih ada kendala pada infrastruktur dan charging station atau SPKLU. Kalo HEV/PHEV tidak memerlukan charging station. Mobil ICE ini masih akan terus berkembang dan punya pasar tersendiri,” terang Jongkie kepada Kontan.co.id, Kamis (15/5).

Meski begitu, tren penjualan mobil ICE ditemui menurun tiap tahun, sebab adanya sinyal transisi yang semakin kuat untuk masyarakat mulai berpindah ke kendaraan listrik. Hal ini terlihat pada meningkatnya penjualan BEV yang cukup signifikan.

Pada kuartal-I Januari hingga April 2025 ini, penjualan wholesales BEV mencapai 23.952 unit. Angka penjualan ini tercatat naik signifikan 209% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 di angka 7.745 unit.

Baca Juga: Pasar Mobil Masih Lesu, Gaikindo Berharap GIIAS 2025 Bisa Dongkrak Penjualan

Faktor pendorong utama dari peningkatan penjualan BEV antara lain makin banyaknya model yang tersedia di pasar, harga yang semakin kompetitif, dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengurangan emisi karbon.

“Penjualan BEV dan HEV atau PHEV akan terus meningkat. Dengan adanya merk dan model-model baru serta harganya makin terjangkau,” tambah Jongkie.

Ada pun untuk penjualan mobil HEV mencapai 18.462 unit dan mobil PHEV 91 unit pada kuartal-I 2025 ini.

Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Melejit pada Awal Tahun 2025, Siapa yang Jadi Jawaranya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×