kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Pasar Mobil Masih Lesu, Gaikindo Berharap GIIAS 2025 Bisa Dongkrak Penjualan


Kamis, 17 April 2025 / 12:35 WIB
Pasar Mobil Masih Lesu, Gaikindo Berharap GIIAS 2025 Bisa Dongkrak Penjualan
ILUSTRASI. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) membeberkan kondisi pasar otomotif nasional masih lesu di awal tahun ini.


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) membeberkan kondisi pasar otomotif nasional masih lesu di awal tahun ini.

Menjelang penyelenggaraan pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, pelaku industri berharap ajang tersebut bisa menjadi mendongkrak penjualan mobil.

Ketua Umum Gaikidno Yohanes Nangoi mengatakan, pasar mobil di kuartal I-2025 belum menunjukkan tren positif. "Market-nya agak berat. Sampai kuartal pertama, kita turun sekitar 4,8%," ujar Nangoi dalam konferensi pers GIIAS 2025 dan Halal Bihalal di Jakarta, Rabu (16/4).

Baca Juga: Pasar Mobil Lesu Darah, Pabrikan Mobil Pangkas Target Penjualan

Ia menambahkan, penguatan dolar AS juga menjadi salah satu faktor yang menekan industri otomotif. Kenaikan dolar AS ke level Rp16.800-Rp17.000 membuat harga mobil berisiko naik, sebab sebagian besar komponen kendaraan masih bergantung pada impor.

“Kalau nilai tukar terus naik, harga mobil juga bisa ikut terdorong,” ujarnya.

Meski begitu, Gaikindo masih optimistis, masuknya model-model baru dengan harga lebih terjangkau bisa menjaga minat konsumen.

Di sisi lain, Gaikindo juga terus menjalin komunikasi dengan pemerintah untuk mendorong kebijakan yang tidak membebani daya beli.

"Misalnya dari sisi opsen, kami usulkan agar tidak terlalu berdampak pada harga kendaraan. Kami ingin masyarakat tetap punya akses terhadap kendaraan bermotor," tutur Nangoi.

Nangoi mengatakan, meskipun Gaikindo tidak menetapkan target spesifik, pameran tahunan ini tetap diharapkan bisa mendorong angka penjualan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. “Biasanya peserta pameran akan memanfaatkan ajang ini untuk menggenjot penjualan,” katanya.

Baca Juga: Gaikindo Pasang Target Penjualan Mobil Nasional Sebanyak 900.000 Unit pada 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×