kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Era Mandiri Cemerlang (IKAN) masih bidik pertumbuhan penjualan double digit


Selasa, 25 Agustus 2020 / 16:50 WIB
Era Mandiri Cemerlang (IKAN) masih bidik pertumbuhan penjualan double digit
Direktur Utama PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) Johan Rose (tengah), Komisaris Utama Lina (kiri) dan Komisaris Independen Kasturi Djuli usai Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Selasa (25/8).


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

Selain itu, IKAN juga melakukan pengembangan produk pengolahan hasil perikanan yang siap dimasak untuk mengantisipasi permintaan yang lesu dari segmen pasar sektor hotel dan restoran. Berbeda dengan produk-produk IKAN sebelumnya, kali ini IKAN merambah segmen pasar ritel dan rumah tangga. 

Menurut Johan, penjualan produk baru tersebut sudah mulai dilakukan dan menunjukkan hasil yang memuaskan karena menunjukkan pertumbuhan penjualan yang signifikan.

“Untuk produk yang langsung disasar ke pihak konsumen itu perseroan saat ini menargetkan pangsa pasar lokal, karena pangsa pasar lokal akan lebih cepat memberikan feedback apakah sesuai dengan selera pasar atau tidak,” imbuh Johan.

Ekspansi tertunda

Selain mempengaruhi kinerja, pandemi corona juga berimbas pada kelangsungan agenda ekspansi IKAN. Johan bilang, perusahaan memutuskan untuk menunda sementara penyelesaian pembelian dan instalasi mesin pembekuan dan pendinginan hasil perikanan di Gorontalo.

“Karena kejadian covid ini pergerakan modal dan pergerakan tenaga kerja yang dibatasi untuk sementara kita pending dulu pekerjaan atau instalasi di daerah sana,” ujar Johan.

Baca Juga: Potensi Keuntungannya Memang Tinggi, tapi Masuk ke Saham Pendatang Baru Butuh Nyali

Untuk diketahui, agenda ekspansi  pembelian dan instalasi mesin pembekuan dan pendinginan hasil perikanan di Gorontalo merupakan bagian dari rencana penggunaan alokasi dana hasil penawaran umum atawa initial public offering (IPO) perusahaan

Rencananya, dari dana yang dikantongi yang  sebesar Rp 39,99 miliar,  6,84% di antaranya untuk pembelian dan instalasi mesin pembekuan dan pendinginan hasil perikanan  di Gorontalo dan 13,83% lainnya untuk di Jakarta. Johan bilang, penyelesaian proyek  pembelian dan instalasi mesin pembekuan dan pendinginan hasil perikanan akan kembali dilanjutkan setelah kondisi membaik. 

Ke  depan, IKAN juga masih memiliki visi untuk membangun miniplant yang dekat di sumber-sumber bahan baku produksi di wilayah Timur dan Barat Indonesia. Johan beralasan, kedua wilayah  tersebut memilik potensi sumber daya perikanan yang baik. “Beberapa daerah sudah kita lakukan feasibility studies dan sudah kita pelajari seberapa besar potensi perikanan di sana,” ujar Johan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×