kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ERAA lepas kepemilikan saham Axioo Rp 658 juta


Selasa, 04 Juli 2017 / 09:39 WIB
ERAA lepas kepemilikan saham Axioo Rp 658 juta


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Cita-cita PT Erajaya Swasembada Tbk mengembangkan bisnis manufaktur telepon seluler (ponsel) menguap di tengah jalan. Mereka melepas semua kepemilikan saham atas PT Axioo International Indonesia, perusahaan yang awalnya akan dijadikan kendaraan bisnis.

Dalam surat kepada kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) tertanggal 22 Juni 2017, Erajaya Swasembada melaporkan penjualan 5.100 unit saham atau kepemilikan seluruhnya atas Axioo International Indonesia. Namun patut dicatat, manajemen perusahaan baru mempublikasikan aksi korporasinya di BEI pada 3 Juli 2017.

Nilai transaksi penjualan saham Axioo International Indonesia sekitar Rp 658,65 juta. PT Eka Nusa Persada membeli 5.099 saham. Sementara Michael Sugiarto membeli satu saham sisanya.

Aksi penjualan Axioo International Indonesia sekaligus menandai urungnya rencana Erajaya Swasembada memproduksi ponsel sendiri.

"Ternyata lebih efisien bekerja sama dengan yang sudah ada, yaitu dengan PT Sat Nusapersada Tbk, karena dia sudah punya alat dan siap," ujar Hasan Aula, Wakil Presiden Direktur PT Erajaya Swasembada Tbk, saat dikonfirmasi KONTAN, Selasa (3/7).

Adapun Erajaya Swasembada tak memiliki rencana khusus atas duit hasil penjualan Axioo International Indonesia. Perusahaan berkode ERAA di BEI tersebut beralasan, nilai hasil penjualannya tak besar.

Sekadar kilas balik, Erajaya Swasembada mengakuisisi Axioo International Indonesia pada tanggal 30 April 2015. Mereka membeli 5.100 saham atau 51% saham Axioo International Indonesia dari tangan PT Eka Nusa Persada, pemiliknya.

Nilai transaksi pembelian 5.100 saham Axioo International Indonesia tahun 2015 sekitar Rp 5,1 miliar. Dengan begitu kalau dihitung, nilai penjualan saham Axioo International Indonesia pada tahun ini mengempis hampir delapan kali lipat ketimbang nilai pembeliannya.

Mengintip laporan keuangan Erajaya Swasembada kuartal I 2017, aset Axioo International Indonesia tercatat Rp 3,4 miliar. Nilai aset itu hampir tak berbeda jauh dengan akhir tahun tahun 2016.

Melepas beban

Dalam kesempatan terpisah, William Surya Wijaya, Vice President of Research Indosurya Mandiri Sekuritas mengatakan, bukan Erajaya Swasembada saja yang menjual aset. Sebelumnya, PT Trikomsel Oke Tbk juga sempat melepaskan merek distribusi produk Samsung dan BlackBerry.

Sementara secara umum, persaingan bisnis ritel gadget, tablet dan produk elektronik lain semakin ketat. Alhasil, pangsa pasar industri tersebut kian sesak diperebutkan oleh banyak pelaku usaha.

Dalam kacamata William, semisal Axioo International Indonesia tak menguntungkan Erajaya Swasembada, penjualan sahamnya justru menjadi tindakan yang masuk akal. "Seharusnya wajar untuk dilepas karena menjadi beban perusahaan," kata dia kepada KONTAN, Selasa (3/7).

Dalam pemberitaan KONTAN sebelumnya, manajemen Erajaya Swasembada menyatakan rencana menambah 60 gerai sendiri dan merenovasi 60 gerai lawas. Dana yang mereka siapkan sekitar Rp 100 miliar.

Selain membuka gerai sendiri, Erajaya Swasembada juga melibatkan mitra bisnis. Target mereka tahun ini hingga kuartal I tahun depan yakni membuka 153 gerai kerjasama.

Adapun hingga kuartal I 2017, Erajaya Swasembada memiliki 729 gerai. Perinciannya, 148 flagship retail, 191 multibrand retail dan 390 gerai kerjasama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×