Reporter: Maria Rosita, | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) kian agresif. Distributor ponsel ini berencana membuka 50 hingga 60 gerai tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4 hingga 6 adalah megastore.
Erajaya telah menyiapkan anggaran belanja modal sebesar US$ 12 juta untuk pengembangan usah distributor ponsel ini. Menurut Djatmiko Wardoyo, Direktur Komunikasi Pemasaran Erajaya, investasi untuk gerai sebesar 250 juta.
Sedangkan untuk setiap megastore mencapai Rp 5 miliar. Djatmiko menjelaskan, megastore ini tidak hanya melayani penjualan ponsel melainkan juga pengunduhan, konsultasi, sampai life demo.
Sehingga, dia mengatakan, megastore minimal memajang sedikitnya 20 ponsel seharga rata-rata Rp 2,5 juta. "Belum lagi furnitur, ini berkaitan dengan brand image yang kami bawa," katanya, akhir pekan lalu.
Dia memastikan pengembangan megastore tidak melalui akuisisi seperti saat membeli 100% pemilikan Teletama Artha Mandiri (TAM) tahun lalu. Nilainya sekitar Rp 750 miliar. Sejak itu, TAM berkontribusi sampai 45% terhadap pendapatan penjualan Era.
Satu-satunya megastore Erafone saat ini baru di Mal Artha Gading, Jakarta. Incaran tahun ini mal di Medan, Surabaya, Makassar, dan Malang. Dengan hadirnya megastore, perusahaan mengincar penjualan tahun 2012 naik 20% dibandingkan tahun lalu.
Saat ini pangsa pasar Erafone 24%. Catatan tahun 2010 lalu, penjualan Erajaya bernilai Rp 6,3 triliun tahun lalu. "Penjualan ponsel fitur menurun, ponsel pintar naik, distributor berduyun-duyun menjual produk yang kelasnya tinggi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
