Erajaya Swasembada (ERAA) Evaluasi Portofolio, Begini Rinciannya

Kamis, 24 Juli 2025 / 11:24 WIB

ILUSTRASI. Anak usaha Erajaya Swasembada (ERAA), PT Era Prima Indonesia melakukan optimalisasi portofolio strategis Grup Erajaya melalui transaksi ini

Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Era Prima Indonesia melakukan optimalisasi portofolio strategis Grup Erajaya melalui transaksi jual beli saham.

Head of Legal & Corporate Secretary Erajaya Swasembada Amelia Allen menjelaskan setidaknya, Era Prima Indonesia melakukan penjualan saham atas dua entitasnya.

Transaksi pertama, Era Prima Indonesia mengalihkan saham miliknya di PT Era Caring Indonesia sejumlah 56.381 saham atau senilai Rp 20,28 miliar kepada Indo Ventures Indonesia Sdn. Bhd.

Selain itu, Era Prima Indonesia juga mengalihkan satu lembar saham kepemilikannya di PT Era Caring Indonesia kepada Suwini Bingei dengan total nilai sebesar Rp 2,02 juta.

Trasanski ketiga, Era Prima Indonesia mengalikan saham PT Era Farma Indonesia yang dimilikinya sejumlah 24.047 saham dengan total nilai Rp 5,29 miliar kepada PT Nusantara Sehat Lestari.

Kemudian Budiarto Halim, Direktur Utama Erajaya Swasembada juga mengalihkan saham Era Farma Indonesia yang dimilikinya sejumlah satu saham kepada Suwini Bingei senilai Rp 529.492.

Amelia bilang transaksi ini merupakan optimalisasi portofolio strategis ERAA, yang berpusat pada segmen bisnis utama, yaitu teknologi ritel, distribusi dan gaya hidup.

“Penataan portofolio ini juga mencerminkan evaluasi yang dilakukan ERAA terhadap seluruh unit bisnis, demi mencapai nilai pemegang saham yang optimal dan efisiensi operasional yang lebih tinggi,” tulisnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (24/7).

Dari sisi keuangan dan keberlanjutan usaha, lanjut Amelia, penataan portofolio ini mencerminkan kematangan korporasi dalam mengelola ekspansi dan menjaga profitabilitas.

Menurutnya, transaksi ini menunjukkan disiplin strategis dalam membaca momentum bisnis dan berani mengalokasikan sumber daya ke sektor yang memberikan nilai lebih tinggi dalam jangka panjang.