kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Erick Thohir beri sinyal penggabungan ICON+ Milik PLN dengan Telkom


Selasa, 31 Agustus 2021 / 13:39 WIB
Erick Thohir beri sinyal penggabungan ICON+ Milik PLN dengan Telkom
ILUSTRASI. Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/8/2021).


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa saat ini tengah mendalami beberapa BUMN terutama PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) sebagai anak usaha PT PLN (Persero) digabung dengan PT Telkom Indonesia Tbk.

Erick menjelaskan pendalaman yang dilakukan itu agar BUMN-BUMN itu agar dapat lebih efektif dan lebih sinkron.

“Jujur ada memang satu sampai dua BUMN yang sedang kami dalami salah satunya kalau di pembicaraan internal kami mengenai ICON+ dan Telkom. Ini kita lakukan," ungkap Erick dalam rapat kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI secara virtual, Senin (30/8).

Sayangnya, Erick belum memaparkan bagaimana kira-kira rencana selanjutnya terhadap ICON+ dan Telkom. Erick juga sempat menyampaikan mengenai seberapa anak usaha BUMN yang digabung menjadi satu kelompok.

Baca Juga: Cerita Erick Thohir soal lagu Meraih Bintang hingga tembus most streaming single

“Dulu kita paparkan sejak awal, antara BUMN yang punya hotel kita konsolidasikan, yang punya rumah sakit juga dikonsolidasikan. Ini supaya bisa lebih efektif dan sinkron. Ini juga akan menjadi catatan di bagian kerja sama itu antara ICON+ dan Telkom,” tambah Erick.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Demokrat, Herman Khaeron mengungkapkan, lahirnya Iconnet telah memberikan harga yang terjangkau mulai dari Rp 180.00 dalam pemasanganan layanan internat broadband.

Dia menambahkan, dengan adanya BUMN lain di bidang layanan internet seperti TLKM, Herman tidak setuju apabila antara anak usaha PLN yakni Iconnet bertabrakan dengan TLKM dalam menghadirkan layanan internet.

“Oleh karena itu saya belum setuju sebetulnya kalau BUMN ditabrak-tabrakan. Karena dengan adanya harga mudah dari Iconnet, otomatis TLKM juga harus berkompetisi. Mereka (Iconnet dan Telkom) kalau bisa jangan berkompetisi,” ungkapnya.

Dia mengusulkan, lebih baik Iconnet masuk kelompok menengah ke bawah agar lebih terjangkau mengingat aktivitas sekolah masih daring akibat dampak pandemi Covid-19. Hal itu agar tidak lepas dari sinergi BUMN.

“Sehingga di sisi lain agar tidak bersaing antara operator internet di lingkungan BUMN. Ini penting ya pak Erick daripada tabrakan nanti tidak ada untungnya,” tutupnya.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir rombak direksi Pindad, ini susunan direksi barunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×