Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Tahun buku 2019 pada hari Kamis (4/6) di Jakarta.
Dalam RUPS tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Novel Arsjad sebagai Direktur Utama PT. Pembangunan Perumahan (PT PP) (Persero) Tbk. Novel sebelumnya menjabat Direktur Human Capital dan Pengembangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Novel Arsyad menggantikan bos PT PP sebelumnya Lukman Hidayat. Pengangkatan Novel ini melalui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PP pada Kamis (4/6).
Baca Juga: Gantikan Lukman Hidayat, Novel Arsyard resmi jadi Direktur Utama PTPP
Dalam RUPST tersebut juga memutuskan, Andi Gani Nena Wea terpilih kembali menjadi presiden komisaris. Ini merupakan periode keduanya menempati posisi tersebut.
Andi Gani merupakan presiden komisaris BUMN termuda. Pada saat diangkat, usianya baru 39 tahun. Andi Gani yang juga dikenal sebagai pimpinan konfederasi buruh ASEAN dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang merupakan konfederasi buruh terbesar di Tanah Air. Sebagai pimpinan konfederasi buruh, ia juga dikenal kritis terhadap pemerintah.
Berikut jajaran lengkap direksi dan komisaris PTPP yang baru:
Komisaris
- Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Andi Gani Nena Wea
- Komisaris Independen : Nur Rochmad
- Komisaris : Sumardi
- Komisaris : Ernadhi Sudarmanto
- Komisaris : Loso Judijanto
- Komisaris : Hedy Rahadian
Direksi
- Direktur Utama : Novel Arsyad
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Agus Purbianto
- Direktur Strategi Korporasi dan HCM : Yul Ari Pramuraharjo
- Direktur Operasi 1 : Anton Satyo Hendriatmo
- Direktur Operasi 2 : M. Toha Fauzi
- Direktur Operasi 3 : Direktur Operasi 3
Di dalam RUPS Tahunan tersebut, terdapat 10 (sepuluh) mata acara yang dipaparkan kepada Para Pemegang Saham. PTPP melaporkan kinerja perusahaan untuk Tahun Buku 2019 dimana Pendapatan Usaha (revenues) mencapai Rp 24,65 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1,2 triliun.
Baca Juga: PTPP tebar dividen tahun buku 2019 capai Rp 209 miliar
Sementara itu, Pemegang Saham PTPP dalam RUPS Tahunan juga telah menyetujui pembagian dividen tunai (dividend payout ratio) sebesar 22,5% dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau setara dengan Rp. 33,842 (tiga puluh tiga rupiah koma delapan ratus empat puluh dua sen) per lembar saham untuk tahun buku 2019.
“PTPP akan membayar Dividen Tunai tahun buku 2019 sebesar Rp. 209 miliar atau setara dengan Rp. 33,842 per lembar saham kepada para Pemegang Saham. Usulan tersebut telah disetujui dan disahkan dalam RUPS Tahunan sehingga dapat dibayarkan oleh perusahaan pada awal bulan Juli 2020,” ujar Agus Purbianto Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PTPP selepas pelaksanaan RUPS Tahunan di Jakarta.
Dengan demikian, dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 930 miliar di tahun buku 2019, PTPP mencadangkan sebesar Rp. 721 miliar untuk penguatan ekuitas perusahaan. Per tanggal 31 Desember 2019, PTPP memiliki total Ekuitas sebesar Rp 17,32 triliun meningkat 6,2% dibandingkan Ekuitas tahun buku 2018 sebesar Rp. 16,31 triliun. Sementara itu, Aset perusahaan meningkat sebesar 12,6% menjadi Rp. 59,16 triliun dibandingkan tahun buku 2019 sebesar Rp. 52,54 triliun.
Baca Juga: Porsi setoran dividen emiten BUMN membesar
Perusahaan BUMN PT PP merupakan BUMN konstruksi terkemuka di Tanah Air. Bidang usaha utama PT PP adalah pelaksana konstruksi bangunan gedung dan sipil. PT PP juga mengerjakan bidang usaha terkait lainnya, seperti manajemen gedung dan pengembangan properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News