Reporter: Kiki Safitri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat koordinasi mengenai penerapan bahan bakar campuran biodiesel 20% (B20) yang dilangsungkan hari ini di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian dihadiri oleh seluruh pengusaha Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia.
Menurut Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi di Kementerian ESDM, Rida Mulyana, pembahasan hari ini, Kamis (26/7) terkait dengan kesiapan para pengusaha BBM untuk pengaplikasian B20.
“Kami rapat untuk memastikan kesiapan menerapkan B20 secara masif, kepemilikan blending facilities, juga usulan dari perusahaan,” katanya. Pihak badan usaha penyedia BBM yang ikut serta dalam pembahasan seperti Pertamina, Shell, dan Total.
Rida, seluruh laporan dan usulan dari pengusaha minyak akan ditampung oleh Menteri Koordinasi Perekonomian Darmin Nasution.
Dari rapat tersebut, Rida menjelaskan, sejauh ini berbagai perusahaan minyak sudah siap menjalankan aturan terkait penerapan B20. Namun demikian, rapat terkait B20 ini akan terus dilakukan.
“Ini diperkuat dari Kementerian Perindustrian, di mana penerapan B20 tidak memerlukan transisi. Bisa langsung, kapan ditetapkan bisa jalan mereka. Intinya siap,” ungkapnya.
Penerapan B20 merupakan campuran minyak solar dan minyak sawit sebanyak 20% atau yang disebut Biodiesel. Ini rencananya akan dilakukan di berbagai sektor Public Service Obligation (PSO) ataupun non-PSO. Penerapan ini dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam penghematan devisa negara sebesar US$5,5 miliar per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News