kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.539   -16,00   -0,10%
  • IDX 7.059   79,06   1,13%
  • KOMPAS100 1.024   12,18   1,20%
  • LQ45 798   11,34   1,44%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

ESDM rampungkan buku putih PLTN


Jumat, 12 Juni 2015 / 17:12 WIB
ESDM rampungkan buku putih PLTN


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah merampungkan peta jalan atau buku putih pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dengan kapasitas 5.000 Megawatt (MW).

Hal itu dikatakan, Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Maritje Hutapea."Kami sudah rampungkan buku putih. Ini juga sudah ditandatangani Pak Menteri (Sudirman Said)," Jelasnya, di Kantor Dirjen EBTKE, Jumat (12/6).

Nantinya, buku putih ini akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk dibahas mengenai kelanjutan pembangunan PLTN tersebut.

Menurut Maritje, proyek PLTN di Indonesia sendiri cukup menarik banyak investor dari dalam maupun luar negeri. Ia melanjutkan, terdapat daerah-daerah di Indonesia dari kondisi geologi aman untuk dibangun proyek PLTN.

"Ada di beberapa wilayah seperti Kalimantan dan Bangka," kata Maritje. Sayangnya, hal itu masih terdapat pertentangan dari berbagai pihak mengenai pembangunan PLTN di Indonesia.

"Ada kekhawatiran mengenai safety. Masyarakat boleh saja khawatir tetapi jangan terlalu berlebihan. Semuanya bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

Ia juga bilang, buku putih yang sudah ditandatangani Menteri ESDM tersebut, masih menunggu lampu hijau dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Kami menunggu kepatuhan dari Presiden, go or not go. Begitu Presiden bilang go nuklir, kami sudah siap," tuturnya.

Ia mengklaim, banyak pemerintah daerah yang meminta PLTN dibangun di wilayahnya. Ditambah juga para investor yang berminat membangun PLTN di Indonesia.

"Sekarang ini ada banyak pemerintahan dari Kalimantan, Bangka terutama Jawa banyak minta. Investor banyak yang berasal dari Korea, Rusia. Saya sebulan saja di aneka energi,  investor sudah ada tiga," pungkasnya.

Meski sudah mendapat respons positif, Maritje bilang, pemerintah tak mau gegabah dalam mengembangkan energi nuklir. Lantaran masih ada pihak yang mengkhawatirkan keamanan energi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×