kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Rusia tertarik bangun PLTN di Indonesia


Kamis, 27 November 2014 / 16:30 WIB
Rusia tertarik bangun PLTN di Indonesia
ILUSTRASI. Simak 3 Cara Reset HP Samsung, Xiaomi, hingga Oppo ke Pengaturan Awal. REUTERS/Jason Lee


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Rosatom State Atomic Energy Corporation, BUMN asal Rusia tertarik untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia. Perusahaan tersebut telah mempresentasi niatnya tersebut ke Badan Tenaga Nuklir Indonesia (Batan).

‪Sergey Kukushkin, Senior Expert Trade Repsentatif of The Russian Federation in The Republic of Indonesia mengatakan, terdapat beberapa daerah di Indonesia yang berpotensi untuk dibangun PLTN seperti Batam di Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan, serta Papua Barat. "Kami sudah melakukan pertemuan dengan Batan untuk rencana kerjasama pembangunan, kami sudah menawarkan," kata dia, dalam seminar nasional kebijakan strategis pembangunan PLTN di Indonesia, Kamis (27/11).

Asal tahu saja, perusahaan teknologi nuklir asal Rusia ini telah mambangun 77 reaktor nuklir di 12 negara, seperti Iran, India, Jerman, dan Finlandia. Dari jumlah tersebut 55 reaktor telah beroperasi dan telah didistribusikan energi listriknya ke lebih 40 negara di Eropa dan Asia.

Menurut Sergey, untuk pengembangan reaktor nuklir tekbologi yang digunakan Rostom merupakan generasi 3 ++ yang telah dimodifikasi agar tahan terhadap gempa bumi, badai tornado, maupun tsunami. Yang terbaru, perusahaan ini baru saja mengoperasikan PLTN unit 1 berkapasitas 1.000 megawatt (MW) di India. "Total kapasitas listrik yang sudah kami bangun di Rusia mencapai 24,2 gigawatt (GW)," kata dia.

Dia bilang, pihaknya siap membantu fasilitas pendanaan untuk pembiayaan investasi pembangunan PLTN di Indonesia, selain akan menyediakan teknologi. Bahkan, pihaknya juga bersedia melakukan transfer teknologi kepada mitra yang akan bekerjasama dalam pengopersian pembangkit, baik itu BUMN, Batan, maupun perusahaan swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×