Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan telah menerima permintaan dari PT Pertamina (Persero) agar merestui pelepasan saham di Blok Mahakam maksimal 39%.
Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar mengatakan, setelah menerima permintaan dari Pertamina, maka pemerintah akan segera meresponnya. Saat ini surat balasan atas permintaan tersebut sedang disusun oleh Sekretaris Jendral Kementerian ESDM.
"Iya kita (buat balasan) sedang di Sekjen (Kementerian ESDM) sekarang," kata Arcandra saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta (7/12).
Dalam surat balasan tersebut pemerintah mengizinkan Pertamina untuk melepas saham maksimal mencapai 39%. Dengan begitu, artinya pemerintah akan merevisi surat Participating Interest (PI) 30% untuk Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation yang dibuat sewaktu Sudirman Said menjabat sebagai Menteri ESDM.
"Iya revisi (surat Menteri PI 30%). Itu Pertamina yang ajukan, pemerintah bikin suratnya up to 39%. Itu tadi malam," jelasnya
Menurut Arcandra, meskipun operator lama berpeluang besar untuk kembali ambil bagian pengelolaan Mahakam, namun operator pengelola tetap akan ditugaskan kepada Pertamina. "Tetap operatornya ya Pertamina," pungkasnya.
Asal tahu saja, kedua perusahaan yakni Total dan Inpex bahkan akan segera melakukan pertemuan dengan Pertamina untuk membahas nilai aset yang harus ditebus oleh Total dan Inpex untuk mendapatkan 39% saham Blok Mahakam.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko Pertamina, Gigih Prakoso mengungkapkan, perhitungan valuasi aset sudah selesai dilakukan baik oleh Pertamina maupun oleh Total dan Inpex, selanjutnya tinggal mencocokan nilai tersebut. "Minggu depan kita akan ketemu lagi untuk cocokan angka (nilai valuasi)," katanya.
Adapun kontrak pengelolaan Blok Mahakam saat ini masih dimiliki oleh Total dan Inpex yang akan habis tepat 31 Desember 2017. Pemerintah sudah menunjuk Pertamina untuk menjadi pengelola selanjutnya mulai 1 Januari 2018.
Harry Poernomo, Anggota Komisi VII DPR RI menyatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan masuk kembalinya lagi Total dan Inpex melalui akuisisi 39% saham Blok Mahakam dari Pertamina. Menurutnya, aksi akuisisi tersebut wajar dilakukan dalam industri migas. Malahan Pertamina menjadi pihak yang diuntungkan dengan adanya kesepakatan dengan Total dan Inpex, karena bisa membagi risiko.
Dia mencontohkan perusahaan sebesar Total saja saat menjadi operator di Blok Mahakam membagi risiko dengan melepas 50% sahamnya kepada Inpex. "Jadi bagi-bagi risiko. Terkait kerja sama seperti itu adalah hal biasa dalam bisnis hulu migas. Total dengan Inpex di Blok mahakam justru 50:50," katanya, Kamis (7/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News