kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Euforia pemilu tak berimbas ke industri MICE


Sabtu, 05 Juli 2014 / 12:18 WIB
Euforia pemilu tak berimbas ke industri MICE
ILUSTRASI. Drakor The Interest of Love dibintangi Yoo Yeon Seok dan Moon Ga Young masuk dalam jajaran top series Netflix hari ini (6/2).


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Agenda pemilihan umum (pemilu) tahun ini rupanya tidak membawa pengaruh besar bagi industri konvensi atau meeting incentive convention exhibition (MICE). Para pebisnis konvensi mengaku adanya hajatan pesta demokrasi justru tidak mampu mendongkrak jumlah acara yang mereka selenggarakan.

Menurut Danny Budiharto, Direktur Operasional PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) agenda pemilu yang berlangsung tahun ini bukan lah agenda rutin tahunan. Maka dari itu, pengusaha konvensi, termasuk Dyandra lebih memilih untuk menggali peluang di segmen yang lain. "Sejauh ini tidak banyak pengaruhnya karena kami tidak ikut bermain di event politik," ujar Danny kepada KONTAN, Jumat (4/7) kemaren.

Saban tahun, katanya, anak usaha Kompas Gramedia ini menggelar kurang lebih 700 event. Sebagian besar event didominasi oleh pameran. Mulai dari pameran otomotif hingga pameran pernikahan.

Dyandra memang sangat berharap dari keberadaan event tersebut. Pasalnya, bisnis pengelola acara atau event organizer bisa menyumbang antara 75% sampai 80% dari total pendapatan Dyandra di akhir tahun ini.
Sedangkan sisanya berasal dari bisnis hotel dan tempat konvensi atau convention center yang masing-masing sebesar 10% sampai 15%. Tahun ini Dyandra pasang target pendapatan sekitar Rp 1 triliun–Rp 1,2 triliun, atau tumbuh sekitar 32% dari pendapatan 2013 yang sebesar Rp 908 miliar.

PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) juga mengangguk setuju bahwa efek pemilu tak berimbas positif ke kinerja perusahaan ini. "Bisnis berjalan normal saja," kata Diah Tri Anjayani, Sekretaris Perusahaan Sahid Jaya International kepada KONTAN.

Makanya, tingkat okupansi rata-rata Hotel Sahid pun tetap stabil di kisaran 60%-70%. Sayangnya Diah tidak punya data jumlah event yang diadakan di Hotel Sahid setiap bulannya. "Yang jelas, setiap hari pasti ada saja yang menyewa meeting room atau ballroom," ujarnya.

Diah mengakui, mulai bulan Juni banyak penyewa dari partai politik. Namun Sahid masih lebih banyak menjadi tuan rumah bagi event korporasi dan pernikahan. MICE sejatinya memberi pemasukan cukup besar bagi Sahid. Komposisi pendapatan dari penyewaan kamar hotel dan MICE berimbang 50:50.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×