kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.801   81,00   0,48%
  • IDX 6.743   20,47   0,30%
  • KOMPAS100 973   5,05   0,52%
  • LQ45 757   3,49   0,46%
  • ISSI 214   0,77   0,36%
  • IDX30 393   1,40   0,36%
  • IDXHIDIV20 470   -0,20   -0,04%
  • IDX80 110   0,63   0,57%
  • IDXV30 115   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 128   0,06   0,05%

Ever Shine Tex (ESTI) pasang target konservatif 5% di tahun 2019


Rabu, 28 November 2018 / 16:47 WIB
 Ever Shine Tex (ESTI) pasang target konservatif 5% di tahun 2019
ILUSTRASI. Ever Shine Tex Tbk (ESTI)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Menurunnya margin dan kondisi pasar global yang tak menentu menyebabkan produsen tekstil, PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI) tak ingin muluk-muluk mematok target di tahun depan. Untuk itu perusahaan memasang target pertumbuhan 5% di tahun 2019 nanti.

Erlien Lindawati Surianto, Direktur Independen perseroan berharap margin keuntungan akan lebih baik lagi di tahun depan. "Kami juga bakal genjot pasar domestik yang tampaknya lebih potensial," ujarnya saat paparan publik PT ESTI berlangsung, Rabu (28/11).

Domestik memang menjadi fokus utama perseroan kedepan, dimana produk benang yang diekspor mulai mengalami pengurangan setelah ESTI menjual anak usaha yang memproduksinya, PT Indo Yontex Jaya. Penjualan telah dilakukan secara bertahap dengan nilai transaksi Rp 70 miliar.

Erlien mengatakan hasil dari penjualan anak usaha tersebut salah satunya digunakan untuk melunasi utang perseroan. Hasil dari penjualan tersebut terlihat dari penjualan benang (yarn) ESTI yang menurun 7,1% sampai kuartal tiga tahun ini year on year (yoy) menjadi 5.025 ton saja.

Sementara penjualan woven fabric tumbuh 15,5% yoy menjadi 17,65 juta yard dan knitting fabric naik 52,1% yoy menjadi 548 ton sampai akhir September 2018 ini. Produk kain dan rajutan tersebut mendominasi pendapatan perseroan sampai kuartal tiga tahun ini yakni 56,9%, dimana pada periode yang sama tahun lalu porsi domestik hanya 50,5% saja.

Sementara porsi penjualan ekspor terhadap revenue mulai berkurang dari 49,5% di kuartal ketiga tahun 2017 menjadi 43,1% di periode yang sama tahun ini. Menurut Erlien perang dagang AS-China kali ini tidak menguntungkan bagi perseroan lantaran harus bersaing dengan masuknya produk China ke negara lainnya dengan harga yang lebih murah.

"Karena itu produksi benang kami kurangi dan genjot untuk kain di domestik," terangnya. Menurutnya kain masih varian marketnya selain untuk pakaian jadi, produk kain ESTI juga mengisi kebutuhan bahan payung, jaket hujan dan kebutuhan lainnya.

Adapun sampai kuartal tiga tahun 2018 ini penjualan bersih ESTI tercatat naik 8,7% yoy menjadi US$ 28,5 juta. Sementara laba komprehensif melonjak menjadi US$ 790.000, dimana pada kuartal tiga tahun 2017 lalu perseroan masih merugi US$ 1,42 juta.

Estimasi manajemen, setidaknya revenue mampu meningkat menjadi US$ 38 juta sampai akhir tahun ini. Sementara untuk bottomline Erlien mengaku ada banyak faktor yang mampu mengubah raihan laba bersih, namun perseroan optimis dapat mencetak laba yang positif sampai akhir Desember nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×