Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Untuk menjaga pangsa pasar ponsel di Tanah Air, produsen ponsel harus rajin-rajin merilis produk baru. Strategi itu pula yang dilakukan PT Aries Indo Global, produsen ponsel lokal berlabel Evercoss.
Perusahaan lokal ini sudah menguasai sekitar 10% pangsa pasar ponsel di tanah air dengan target pasar utama adalah kalangan menengah bawah atau low end. Makanya, Kamis kemarin (9/2), Aries Indo Global mengeluarkan ponsel pintar atau smartphone bernama Winner Y Smart dengan banderol harga kurang dari Rp 1 juta.
Menurut Suryadi Willim, Komunikasi Pemasaran Aries Indo Global, produk ini bakal resmi meluncur di pasaran mulai 11 Februari nanti. "Dari segi usia target kami menyasar anak muda dan remaja," katanya, Kamis (9/2).
Dalam tiga bulan pertama, ia menargetkan bisa menjual sekitar 100.000 unit ponsel yang sudah berfasilitas 4G LTE tersebut. Untuk lokasi yang menjadi sasaran utama perusahaan ini adalah target pasar yang tinggi di luar Jakarta, terutama daerah penyangga di kota besar Indonesia. "Selama ini kami memang kuat di Bandung, Cimahi, Surabaya, Malang, Riau, Medan dan Makasar," ucap dia.
Ia menambahkan bahwa ponsel tipe terbaru Evercoss ini sudah memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang ditentukan pemerintah. Namun ia tidak merinci besarannya. Ia memastikan pihaknya akan berupaya memenuhi aturan TKDN dari pemerintah.
Yang jelas, dalam aturan pemerintah, TKDN ponsel 4G LTE sudah harus mencapai 20% di akhir 2016. Sedangkan untuk tahun ini, jumlah kandungan komponen lokalnya minimal mencapai 30%.
Untuk target pertumbuhan bisnis tahun ini, Suryadi tidak bersedia memberi angka pastinya. Namun, ia berharap angka pertumbuhan bisnisnya tidak akan terlalu jauh dari yang sebelumnya. Lagi-lagi ia tidak menyebut pertumbuhan bisnis Evercoss di tahun-tahun sebelumnya.
Sekadar informasi, saat ini PT Aries Indo Global telah memiliki dua pabrik perakitan yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. Menurut Suryadi kedua pabrik ini sudah bisa memproduksi sebanyak 400.000 unit telepon genggam saban bulannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News