Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (Ewindo) menargetkan produksi kurang lebih sebanyak 1.500 ton tahun ini, atau tidak jauh berbeda dengan realisasi produksi tahun lalu.
Sales and Marketing Director Ewindo Afrizal Gindow menjelaskan, perusahaannya tidak memasang target produksi yang ambisius karena sudah memprediksi bakal terjadi La Nina pertengahan tahun ini, yang berpotensi memicu banjir, longsor, dan puting beliung.
Namun Ewindo sudah menyiapkan langkah antisipasi. "Kami sudah investasi untuk membangun screen house. Jadi, produksi benih bisa pada musim kering maupun musim hujan," jelasnya kepada KONTAN, belum lama ini.
Afrizal yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Perbenihan Hortikultura Indonesia (Hortindo) memproyeksikan produksi benih secara nasional tahun ini bakal menyusut 10%-15% dari 4.000 ton-4.500 ton tahun lalu. Sementara, produksi benih tahun lalu tumbuh 30%-35% karena kekeringan yang justru bagus untuk produksi benih. Di saat yang sama, permintaan benih tahun lalu menurun 5%.
Afrizal melanjutkan, demi mendongkrak produksi benih, Ewindo berencana membangun satu gudang di Purwakarta dengan kapasitas 2.000 ton. Dengan tambahan satu gudang baru, nantinya Ewindo akan memiliki enam gudang dengan kapasitas total 5.000 ton. Gudang itu menempati lokasi yang sama dengan pabrik Ewindo. Saat ini, perusahaan itu telah mengoperasikan dua pabrik di Purwakarta, Jawa Barat.
Mulai tahun lalu, Ewindo juga memulai membangun pabrik baru di Purwakarta dan diperkirakan selesai pertengahan 2016. Kalau pabrik sudah beroperasi, kapasitas produksi Ewindo bakal bertambah dua kali lipat dari saat ini 3.500 ton menjadi 7.000 ton per tahun.
Ewindo menggelontorkan investasi Rp 50 miliar untuk pembangunan pabrik itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News