kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,98   13,67   1.50%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ExxonMobil kembalikan blok migas ke pemerintah


Senin, 19 Mei 2014 / 10:30 WIB
ExxonMobil kembalikan blok migas ke pemerintah
Bagong Suyanto, guru besar FISIP Universitas Airlangga Surabaya


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. ExxonMobil Oil Indonesia, perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Amerika Serikat, akhirnya tuntas mengembalikan blok-blok eksplorasi ke pemerintah. Pengembalian tersebut karena blok-blok tersebut dinilai tidak ekonomis serta tidak memiliki kontribusi terhadap perusahaan.

Erwin Maryoto, Vice President Public & Government Affairs ExxonMobil Indonesia menyatakan, blok migas yang dikembalikan merupakan blok yang masih dalam tahap eksplorasi, yakni Blok Gunting di Jawa Timur, Blok Surumana, dan Blok Mandar di Selat Makassar. "Tak ada Blok yang kami jual, semuanya kami kembalikan kepada pemerintah," urai Erwin kepada KONTAN, Minggu (18/5).

Erwin menyatakan, pengembalian blok-blok eksplorasi tersebut kepada pemerintah Indonesia karena ExxonMobil konsisten dengan praktik global. Perusahaan  itu secara berkala mengevaluasi aset-aset serta kontribusinya terhadap perusahaan. "Kami juga mengevaluasi bagaimana potensinya jika dikembangkan oleh pihak lain," terang Erwin.

Erwin menjelaskan, pengembalian Blok Surumana dan Blok Mandar karena ketika melakukan pengeboran pada sumur eksplorasi di Blok Surumana dan Blok Mandar, rupanya ExxonMobil tidak menemukan apa pun. Padahal, sebelumnya. ExxonMobil berharap bisa menemukan cadangan migas di sana.

Sementara, kata Erwin, alasan mengembalikan Blok Gunting bukan karena tidak menemukan cadangan migas di sana. Namun, saat ExxonMobil baru saja melakukan survei seismik dua dimensi, banyak penolakan oleh warga setempat. Sementara, untuk Blok Cenderawasih, Papua yang 55% sahamnya dimiliki ExxonMobil belum diketahui apakah dijual ke mitranya, yakni Black Gold Energy atau diserahkan ke pemerintah.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas, Handoyo Budi Santoso membenarkan, blok eksplorasi yang dikerjakan ExxonMobil memang terkendala potensi hasil migas. Jadi, jika tidak mendapatkan hasil migas, proyek tersebut memang harus dikembalikan ke pemerintah. "Iya memang dikembalikan, daripada tidak menguntungkan. Selain ExxonMobil, juga ada (perusahaan lain) yang seperti itu," katanya.

Kata Handoyo, bila nantinya pemerintah kembali mendata blok tersebut dan menemukan migas, pemerintah akan melelangnya kembali. "Sejauh ini, belum ada pelelangan karena belum ditemukan hasil migas," ujarnya.

Terkait penolakan warga di Blok Gunting milik ExxonMobil, Handoyo mengklaim, pihaknya turut membantu untuk menyelesaikan hal tersebut. Tapi dia bilang, pengembalian blok eksplorasi migas bukan terkait penolakan warga, tetapi murni karena tidak adanya hasil migas yang didapat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×