Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Penjualan semen nasional sepanjang di Februari 2015 turun 8,7% ketimbang bulan yang sama 2014. Ada berbagai penyebab penurunan penjualan semen ini, salah satunya: minimnya proyek pemerintah pada Februari 2015.
Mengacu data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen Februari 2015 hanya 4,13 juta ton. Angka ini turun 8,7% dari realisasi penjualan semen bulan Februari 2014 yang tercatat 4,52 juta ton.
Widodo Santoso, Ketua Umum ASI, bilang, ada beberapa penyebab yang membuat penjualan semen turun. Pertama, "Banyak proyek infrastruktur yang belum dijalankan," kata Widodo kepada KONTAN, Senin, (9/3).
Kedua, tingginya curah hujan yang terjadi di Februari 2015. Akibat kondisi cuaca ini, proses distribusi semen terganggu. Selain itu, banyak kontraktor menunda proyek karena cuaca basah.
Ketiga, belum ada kenaikan permintaan semen dari sektor properti pasca penurunan suku bunga perbankan. Widodo bilang, penurunan suku bunga seharusnya bisa menggenjot penjualan semen.
Adapun pasar semen Februari 2015 didominasi dari Jawa dengan porsi pasar 54,96% dengan volume 2,27 juta ton. Setelah itu penjualan di Sumatra dengan kontribusi 20,85% atau 861.220 ton. Sisanya Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Adapun penjualan semen dua bulan pertama 2015 tercatat 8,91 juta ton, turun 2,52% ketimbang periode yang sama tahun lalu 9,15 juta ton.
Salah satu perusahaan yang mencatat penurunan penjualan di Februari 2015 adalah PT Semen Baturaja Tbk (SMBR). Zulkifri Subli, Corporate Secretary SMBR, bilang, penjualan turun 4,37% menjadi 101.030 ton ketimbang penjualan periode yang sama 2014 sebanyak 105.450 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News