Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
Di sepanjang 2021, Vale Indonesia memproduksi 65.388 metrik ton nikel dalam matte. Jumlah ini turun 9,48% dari produksi nikel matte sepanjang 2020 yang mencapai 72.237 metrik ton.
Kendati produksi turun, Vale Indonesia mencatatkan kenaikan kinerja keuangan seiring dengan naiknya harga komoditas nikel. Emiten produsen nikel dalam matte ini mencetak laba bersih senilai US$ 167,20 juta atau tumbuh 112,5% year on year (yoy) dari laba bersih di tahun 2020 senilai US$ 78,68 juta.
Kenaikan bottom line INCO sejalan dengan kenaikan pendapatannya. INCO membukukan pendapatan senilai US$ 953,2 juta pada tahun 2021. Angka ini berada 25% di atas realisasi penjualan yang tercatat pada tahun 2020 sebesar US$ 764,74 juta.
Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, untuk keperluan bisnis di 2022 INCO menyiapkan belanja modal senilai US$ 120 juta. Capex ini akan digunakan untuk sejumlah keperluan, di antaranya alokasi untuk pembangunan kembali (rebuild) Furnace 4, peremajaan alat, dan mine development. Pendanaan capex berasal dari kas internal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News