Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Sampai kuartal dua 2017, menurut riset Internet Data Center (IDC), penguasa pangsa pasar smartphone Indonesia masih dipegang oleh Samsung. Lee Kang Hyun, Vice President PT Samsung Electronic Indonesia, membenarkan bahwa fitur yang spesial menjadi pemantik penjualan segmen menengah ini.
“Konsumen memang menyenangi fitur kamera, namun sekaligus punya kemampuan penghemat daya,” terangnya kepada KONTAN di Jakarta, Kamis (7/9). Samsung mengandalkan model Galaxy J Pro Series untuk bertarung di pasar mid range, dengan harga kisaran Rp 2 juta - Rp 2,8 juta.
Sementara itu penguasa pasar smartphone nomor dua Indonesia, Oppo, juga mengandalkan fitur kamera, khususnya kamera depan. Alinna Wenxin, Marketing Director OPPO Indonesia mengatakan bahwa vendornya menyasar usia muda yang aktif menggunakan media sosial dan menyukai aktivitas swafoto (selfie).
Salah satu produk segmen menengah Oppo ialah model A57 cukup baik. “Penjualan A57 berada persis di bawah perangkat model F3,” ungkap Alinna kepada KONTAN (7/9). Model A57 dipatok dengan harga Rp 2,8 juta, sementara model F3 tergolong produk segmen atas (high end) dengan harga kisaran Rp 6 juta.
Berdasarkan data IDC, penjualan smartphone Indonesia sampai kuartal kedua ini ialah 7,9 juta unit. Pertumbuhannya mini, hanya 1% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia, Ali soebroto, stagnansi pasar seperti ini masih terus berlanjut sampai akhir tahun.
“Lonjakan permintaan terjadi kalau daya beli meningkat serta adanya perkembangan teknologi dan produk baru,” kata Ali. Adapun pasar smartphone berpeluang tumbuh, salah satunya menurut Ali, ialah kepraktisan bertransaksi yang akan menempatkan smartphone sebagai alat pembayaran dan financial lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News