Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Emiten pengembang properti, PT PP Properti Tbk (PPRO, anggota indeks Kompas100 ini) tahun ini fokus mengembangkan lahan (landbank) eksisting atau lahan yang sudah ada untuk menekan penggunaan capex.
Melalui kesempatan ekspos publik, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (26/8), Direktur Utama PPRO, Taufik Hidayat mengatakan saat ini landbank perseroan bertambah menjadi 314 hektare dari 300 hektare di tahun 2018.
Baca Juga: PP Properti (PPRO) membidik pasar mahasiswa
"Saat ini landbank kami bertambah sedikit, yaitu 314 hektare. Kami memang sedang mengerem membeli lahan dan fokus pada landbank yang sudah ada. Ini juga dilakukan untuk menghemat penggunaan capex," tuturnya di Jakarta, Senin (26/8).
Lebih lanjut, dari total landbank luas tersebut, sebesar 146,6 hektar merupakan milik PPRO sendiri (self owned) dan sisanya, sekitar 153,4 hektare merupakan lahan yang berpartner dengan pihak lain (partnership).
Namun, Taufik menjelaskan, dalam lahan yang berpartner, pihaknya menempati porsi kepemilikan lebih besar sehingga bisa dimasukkan ke dalam kepemilikan.
Sebagai bentuk fokus pada pengembangan lahan yang sudah ada, PPRO akan mengolah lahan residensial seluas 12-14 hektar yang bekerjasama dengan partner yang ahli di bidang rumah tapak atau landed house.
Sementara daerah lahan yang diincar akan menjadi pembangunan landed house ada di tiga titik, yakni Bandung, Surabaya, dan Manado. "Ada pihak yang menyerahkan lahannya untuk kami kelola, misalnya di kawasan Jabodetabek. Saat ini kami masuk ke dalam tahap perizinan," katanya.
Baca Juga: PP Properti (PPRO) optimistis bisnisnya tak lagi seret di semester II 2019
Sementara penetrasi pengembangan landed house di Bandung akan menempati lahan sekitar 12 hektare.
Rencananya, PPRO akan membangun perumahan secara bertahap dengan mulai di angka 200 - 300 unit. Harga yang akan dibanderol berada di bawah Rp 1 miliar atau tepatnya di kisaran Rp 700 miliar - 900 miliar.
"Tahun depan, pembangunan perumahan di sana akan dilakukan dua kali lipat jumlahnya. Sementara untuk tahap satu ini, direncanakan bisa di-launching pada akhir tahun," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News