Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) memutar otak demi menyiasati pasar ban yang belum pulih dari dampak pandemi virus corona. Salah satu strategi yang diambil adalah dengan mengupayakan efisiensi di berbagai lini.
Strategi ini diterapkan guna menyokong kinerja perusahaan.
"Kami terus mengupayakan efisiensi dalam proses produksi kami," ujar Catharina Widjaja, Direktur GJTL kepada Kontan.co.id, Jumat (14/8). Perusahaan juga tidak merencanakan ekspansi apa pun pada tahun ini.
Karena itu, perusahaan memilih untuk menggunakan belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk pemeliharaan. Asal tahu saja, capex GJTL di tahun ini hanya sekitar US$ 20 juta.
Baca Juga: Pasar ban membaik di semester II, utilisasi pabrik Gajah Tunggal (GJTL) mulai naik
Jumlah tersebut turun jika dibandingkan dengan rencana anggaran belanja modal tahun ini yang perusahaan umumkan di akhir tahun lalu, yakni sebesar US$ 30 juta - US$ 40 juta.
Adapun sampai saat ini tingkat ulitisasi untuk pabrik produksi ban Radial mobil penumpang sudah mencapai 76% dengan kapasitas terpasang 55.000 ban per hari. Selanjutnya untuk utilisasi mesin produksi Ban Radial Truk dan Bus sudah mencapai 71% dengan kapasitas terpasang 2.000 ban per hari.
Sedangkan untuk utilisasi produksi Ban Bias mencapai 79% dengan total kapasitas terpasang 95.000 ban per hari. Sementara utilisasi untuk ban sepeda motor sudah 89% dengan kapasitas terpasang 95.000 ban per hari.
Mengulik laporan keuangan perseroan sampai dengan semester pertama tahun ini, penjualan lokal mendominasi bisnis GJTL sebanyak 60% atau senilai Rp 3,58 triliun pada masa itu. Jumlah tersebut tercatat menurun 25% dibandingkan semester pertama tahun lalu yang senilai Rp 4,76 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News