kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,02   3,68   0.41%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar ban membaik di semester II, utilisasi pabrik Gajah Tunggal (GJTL) mulai naik


Senin, 17 Agustus 2020 / 15:48 WIB
Pasar ban membaik di semester II, utilisasi pabrik Gajah Tunggal (GJTL) mulai naik
ILUSTRASI. Di semester II ini, produsen ban Gajah Tunggal (GJTL) optimistis pasar ban bisa lebih baik dibandingkan semester pertama.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis ban sempat terganjal saat awal pandemi Covid-19 berlangsung dan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang menghambat penyerapan produk ban di pasaran. Namun memasuki semester kedua ini, produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) optimistis pasar bisa lebih baik dibandingkan semester pertama.

"Memang belum dapat dipastikan karena masih semester kedua masih berjalan, namun sejauh ini kondisi membaik," ujar Catharina Widjaja, Direktur Gajah Tunggal kepada Kontan.co.id, Jumat lalu (14/8). Sementara terkait proyeksi sampai akhir tahun ini, manajemen belum dapat membeberkannya lebih lanjut.

Baca Juga: Jadi tiga besar, dua produk Gajah Tunggal (GJTL) sabet gelar Top Brand Award

Dari segi tingkat utilisasi, Catharina bilang, kondisinya telah membaik namun belum dapat menyamai tingkat produksi sebelum pandemi. Sayangnya manajemen GJTL tidak memberikan informasi seberapa besar penurunan utilisasi pabrik GJTL selama pandemi ini.

Mengintip penjelasan GJTL mengenai dampak pandemi Covid-19 yang dipublikasikan di situs Bursa Efek Indonesia, GJTL sempat memberlakukan pengurangan jam kerja dan volume produksi dengan menyesuaikan permintaan pasar yang terus menurun. Adapun dari laporan keuangan GJTL tahun lalu, rata-rata utilisasi pabrik GJTL dengan beragam produk ban diketahui mencapai 70%-80%.

Dari laporan keuangan terbaru GJTL, sampai dengan semester pertama tahun ini penjualan bersih GJTL anjlok sekitar 22% secara tahunan menjadi Rp 5,92 triliun. Beban pokok penjualan GJTL juga merosot 23% year on year (yoy) menjadi Rp 4,88 triliun di kuartal II-2020 ini.

Sehingga laba kotor tercatat turun 19% secara tahunan, yakni tercatat Rp 1,04 triliun sampai akhir Juni 2020. Sementara itu pos beban lainnya tetap besar, sehingga bottomline GJTL tergerus menjadi rugi bersih Rp 141,14 miliar di semester I 2020. Pada periode sama tahun lalu, GJTL memperoleh laba bersih Rp 163,75 miliar.

Baca Juga: PSBB Longgar, Penjualan Ban Mulai Menggelinding

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×