kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Fokus pada dua proyek besar, Capri Nusa (CPRI) targetkan penjualan Rp 5 miliar


Senin, 01 Juli 2019 / 16:38 WIB
Fokus pada dua proyek besar, Capri Nusa (CPRI) targetkan penjualan Rp 5 miliar


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI) fokus menggodok dua proyek besarnya sampai tahun 2020 mendatang, proyek tersebut adalah pembangunan resort 30 kamar dan beach club di area Pantai Atuh, Nusa Penida, Bali, serta office tower di daerah Jatiwaringin, Jakarta Timur.

"Sampai saat ini pembangunan penyewaan gedung perkantoran di Jatiwaringin sudah berjalan 80% dan mengambil porsi capex dari IPO sebesar Rp 31 miliar atau 40%. Sementara di Nusa Penida masih memasuki tahapan pembelian lahan melalui kontraktor sebesar Rp 1 miliar. Mengambil porsi dari dana capex sekitar Rp 42,7 miliar atau 50%," tutur Jensen Subakti selaku Direktur Utama CPRI, Senin (1/7).

Lebih lanjut, Jensen menargetkan memasuki semester II 2019, perizinan pembangunan resort sudah bisa dikantongi, dan pada kuartal I 2020, ditargetkan 10-15 unit kamar dan beach club sudah bisa dioperasikan.

"Kami dahulukan pengoperasian beach club karena kami lihat pendapatan dari beach club cukup signifikan bila melihat dari total kunjungan pada destinasi tersebut. Melihat data terakhir, kunjungan ke Bali dan Nusa Penida mencapai 9 ribu hingga 10ribu orang pada weekend. Sementara di hari biasa 4 ribu sampai 5 ribu di hari biasa," tambahnya.

CPRI sendiri hanya menargetkan pengunjung sebesar 500 orang pada beach club-nya, atau sekitar 2% dari rata-rata kunjungan ke daerah tersebut. Walau demikian, CPRI percaya dapat melampaui target bila melihat jumlah kunjungan wisatawan tersebut.

Ia berkata, letak resort dan beach club seluas 4 hektar dari total luas landbank 50 hektar, yang dinamakan 'Diatuh' ini, sangat strategis karena berdekatan dengan tebing pantai. Pihaknya juga menyasar turis asing dari Inggris dan Jepang, serta kalangan menengah ke atas untuk pembangunan resort dan beach club.

Ke depannya, pihaknya tidak menutup diri membangun hotel berbintang 3 sampa 4 yang membanderol pelanggan sebesar Rp 400 ribu-Rp 800 ribu per malam.

"Kalau untuk di bagian tebing yang mengarah ke Pantai Atuh, kami sasar untuk kalangan high end. Per malam dihargai Rp 3juta-Rp 4juta," ujarnya.

Sementara pada proyek penyewaan gedung perkantoran di Jatiwaringin, rencananya akan disewakan sebesar Rp 200ribu per meter persegi.

Walau belum berfungsi 100%, penyewaan gedung sudah dilakukan Jensen dan berkontribusi besar bagi perusahaan. Pendapatan utama perseroan sebesar Rp 2,25 miliar pada 2018 disumbang dominan dari sektor penyewaan kantor.

"Okupansi penyewaan gedung meningkat sekali. Di hari Jumat, Sabtu, Minggu okupansi convention hall mencapai 100%, biasanya digunakan untuk pernikahan. Sementara pada Senin - Jumat atau weekday, kami pasarkan untuk meeting pemerintahan, anak-anak kuliah untuk acara wisuda, dan lain-lain. Kebetulan lokasi convention center kami dekat dengan 5 universitas," jelas Jensen.

Dari dua proyek ini, Jansen optimistis pihaknya mendapat tambahan pemasukan untuk tahun buku 2020. Ia percaya nilainya bisa menutupi kerugian sebesar Rp 45,8 miliar dari tahun buku 2018.

Menilik kinerja kuartal I 2019, Jansen mengakui angka kontribusi penyewaan kantor masih mendominasi. "Kami juga masih rugi tipis, sebesar Rp 43 miliar. Namun kerugian ini akan tertutupi 2-3 tahun mendatang dari dua proyek ini, bahkan keduanya bisa menyumbang 60% -70% pendapatan," ujarnya.

Sementara untuk marketing sales, pihaknya masih menggodok manajemen dan operasi kedua proyek bersama Nara Capital Partners. Dengan strategi pengembangan proyek ini, pihaknya menargetkan bisa mendapat penjualan Rp 5 miliar sampai akhir tahun 2019.

"Banyak perencanaan dan target yang ingin kami lirik. Namun kami fokus dulu pada dua proyek ini, yaitu di daerah Bali serta Jatiwaringin ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×