kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Food and beverage (F&B) masih di peringkat atas tren bisnis waralaba 2020


Selasa, 14 Januari 2020 / 20:26 WIB
Food and beverage (F&B) masih di peringkat atas tren bisnis waralaba 2020


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun 2019, tawaran waralaba banyak bermunculan dari sektor food and beverage (F&B), terutama untuk jenis kedai kopi. Bukan hanya kopi, minuman kekinian boba, cheese tea, Thai Tea juga tak kalah melejit pada tahun 2019.

Tak hanya sisi minuman, makanan pun demikian. Berbagai inovasi dari tahu, kentang, sosis, ubi dan lainnya juga hadir dengan tampilan yang menarik kaum jajan milenial.

Tampaknya tahun 2020 ini tren waralaba dengan sektor F&B masih akan jadi juara di peringkat bisnis waralaba atau kemitraan.

Baca Juga: Ini Bisnis Waralaba yang Bakal Melejit Tahun 2020

Levita Supit, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) menuturkan peluang bisnis kemitraan akan masih cemerlang di tahun ini.

Hal tersebut didukung dengan masyarakat yang sudah melek akan membuka usaha sendiri yang kemudian menawarkan kemitraan atau mereka yang membeli kemitraan.

"Sampai saat ini food and beverage masih mendominasi. Hal ini dilihat dari kemitraan yang bermunculan dari sektor F&B, baik baru atau kuliner lama yang keluarkan produk baru. Nah ini artinya bisnis kuliner masih menduduki peringkat atas, masyarakat masih respon baik kuliner yang ada di market," jelas Levita saat dihubungi Kontan.co.id pada Selasa (14/1).

Hal senada juga disampaikan Konsultan bisnis dan waralaba DK Consulting Djoko Kurniawan. Ia menyebut waralaba tahun 2020 akan semakin bergairah, lantaran banyak calon investor yang menginginkan franchise.

Baca Juga: Waralaba F&B tumbuh, Tapisi targetkan punya lebih dari 1.000 gerobak

"Kuliner akan tetap menjadi primadona tahun 2020. Kuliner punya daya tarik yang sangat kuat karena market Indonesia yang sangat besar. Penduduk Indonesia yang sangat besar membuka peluang usaha kuliner sangat menjanjikan jika dikelola secara baik dan benar," jelas Djoko.

Selain kuliner, Djoko berpendapat industri pendidikan juga akan bergerak lebih baik lagi. Bidang pendidikan juga menarik minat calon investor karena semua orang perlu belajar baik di sekolah formal maupun non formal. Tak hanya itu sektor gaya hidup juga akan bertumbuh di tahun 2020.

"Sektor ini akan diisi oleh beberapa bidang, seperti klinik kecantikan, salon modern, spa dan reflexology, kafe-kafe milenial, dan lainnya," tambah Djoko.




TERBARU

[X]
×