kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Food and beverage (F&B) masih di peringkat atas tren bisnis waralaba 2020


Selasa, 14 Januari 2020 / 20:26 WIB
Food and beverage (F&B) masih di peringkat atas tren bisnis waralaba 2020
ILUSTRASI. Bubble tea


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

Bicara soal jenis usaha F&B apa yang masih miliki peluang mentereng, Levita menyebut kuliner olahan ayam dan mi menjadi salah satunya. Tak ketinggalan kedai kopi masih akan jadi raja sektor bisnis waralaba tahun ini.

Erwin pun sependapat akan hal tersebut, ia juga menyebut selain kopi masih ada boba yang akan jadi usaha ngetren tahun ini. "Minuman khususnya Kopi dan Boba masih akan banyak," ungkap Erwin.

Baca Juga: Menghirup keharuman fulus kedai kopi dari Kopi Konnichiwa

Meski memiliki potensi bagus di tahun ini, Djoko menekankan perlu diingat oleh franchisee bahwa franchisor yang akan dipilih yang utama ialah mereka yang terbukti menguntungkan dan punya sistem kerja yang terintegrasi.

Tak hanya itu adalah sebuah kewajiban dari franchisor untuk membantu franchisee untuk capai kesuksesan yang sama.

"Franchisor yang hanya coba-coba untuk mencari dana segar tanpa niat membuat franchisee sukses, pasti akan segera gulung tikar. Franchisor yang hanya sekadar menjual produk tanpa memiliki sistem bisnis yang baik juga tidak akan mampu bersaing dan akan ditinggalkan calon investor," tegas Djoko.

Sementara itu pemain bisnis waralaba yaitu Bhakti Alamsyah pemilih PT Best Brand Indonesia menyebut dengan adanya dukungan aplikasi layanan pesan antar makanan akan membuat semakin besar potensi usaha F&B.

Baca Juga: Laba dari teh kekinian masih segar hingga saat ini

"Kuliner fast food creative akan terus tumbuh mengingat pengaruh fusion atas kreativitas perkembangan modelĀ  kuliner lokal dan dunia tumbuh sangat pesat," jelas Bhakti.

Sama halnya dengan Levita, Djoko dan Erwin, Bhakti tak menutup jika sektor non-F&B juga masih berpeluang di tahun ini, meski tak setinggi F&B.

"Non kuliner atau jasa/services tetap punya peluang selama memiliki advantages bagi customernya berupa personal experience," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×