kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Forum Udang Indonesia optimistis nilai ekspor udang bisa meningkat 250% di 2024


Minggu, 10 Januari 2021 / 17:06 WIB
Forum Udang Indonesia optimistis nilai ekspor udang bisa meningkat 250% di 2024
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan udang windu sebelum dikirim untuk ekspor di Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (4/6).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

Dia juga memproyeksi akan ada peningkatan pada pertumbuhan tambak udang dan produktivitas,dimana pada 2024 diproyeksi tambah insentif akan meningkat menjadi 7.000 ha dan produktivitas menjadi 40 ton per ha per tahun sehingga produksi mencapai 280.000 ton.

Tambak semi insentif diproyeksi akan meningkat menjadi 30.000 ha dengan produktivitas 8 ton per ha per tahun sehingga produksi mencapai 240.000 ton, dan tambak tradisional akan meningkat menjadi 286.000 ha dengan produktivitas 0,8 ton sehingga produksi mencapai 228.800 ton.

"Kami juga berharap nanti akan ada peningkatan produktivitas. Sehingga total pada 2024, diharapkan produksi udang budidaya kita meningkat menjadi sekitar 750.000 ton," lanjut Budhi

Lebih lanjut Budhi juga menyebut FUI sudah menghasilkan 6 rekomendasi terkait permasalahan utama perudangan di Indonesia. Berbagai rekomendasi tersebut seperti dilakukan pengaturan tata ruang berbasis perizinan, penyederhanaan perizinan baik di pusat dan daerah dan adanya kesamaan peraturan pelaksanaan di daerah.

Rekomendasi berikutnya pemerintah pusat dan daerah perlu memprioritaskan penganggaran APBN dan APBD untuk pengembangan infrsatruktur budidaa pda sentra-sentra budidaya udang.

Baca Juga: Bangun pabrik Rp 75 miliar, Panca Mitra Multiperdana (PMMP) pakai dana hasil IPO

Untuk target produksi udang, FUI juga merekomendasikan agar pemerintah mengutamakan program revitalisasi tambak tradisional atau meningkatkan teknologi tradisional menjadi semi intensif. Perlu dilakukan peningkatan produktivitas semua jenis tambak dengan benur unggul, perbaikan teknologi budidaya, perbaikan irigasi, penanggulangan penyakit.

Rekomendasi berikutnya,  Pemerintah diharapkan memperhatikan aspek lingkungan, keamanan pangan dan keberlanjutan usaha budidaya udang. Karenanya, perlu adanya peraturan yang mewajibkan penerapan SOP budidaya udang yang berkelanjutan pada masing-masing tingkat teknologi budidaya, juga mempermudah fasilitas pembudidaya udang agar tersertifikasi.

Nilai produk olahan udang yang diekspor juga harus ditingkatkan terutama produk ready to cooked dan ready to eat. Karenanya, pemerintah harus bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk mengembangkan branding Indonesia Shrimps dan mengembangan pasar ekspor.

Rekomendasi keenam, pemerintah diminta untuk mendorong Bank Indonesia , OJK dan lembaga keuangan lainnya agar menurunkan tingkat resiko usaha budidaya udang,sehingga aset produktif tambak udang bisa dianggap sebagai agunan sehingga para petambak bisa mendapatkan dukungan pembiayaan dari lembaga keuangan. Pemerintah juga perlu untuk memberikan kredit berbunga murah kepada petambak rakyat kecil.
 

Selanjutnya: Kerjasama LCS Indonesia-Thailand diharapkan dapat mengurangi ketergantungan dolar AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×