kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Forza Land (FORZ): Kami tidak ada kaitan sama sekali dengan Hanson


Kamis, 21 November 2019 / 20:18 WIB
Forza Land (FORZ): Kami tidak ada kaitan sama sekali dengan Hanson
Direktur Utama PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ), Patris Jasur.


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Direktur Utama PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ), Patris Jasur menegaskan pihaknya tidak memiliki kaitan dengan aktivitas penghimpunan dana dalam bentuk simpanan yang dilakukan PT Hanson International Tbk (MYRX), Kamis (21/11).

Ditemui dalam paparan publik insidentil, Patris berkata informasi tersebut menyesatkan dan membingungkan pelaku pasar serta konsumennya.

Baca Juga: Hadapi PKPU, Forza Land (FORZ) kebut penyelesaian proyek-proyek ini

"Itu hoax. Kami sama sekali tidak terlibat langsung atau tidak langsung sama sekali dengan aktivitas tersebut. Bahkan kami tidak mengenal atau punya hubungan komunikasi dalam bentuk apapun dengan pihak yang dikaitkan Hanson International tersebut," tegasnya di Jakarta, Kamis (21/11).

Patris melanjutkan, dampak dari pemberitaan tersebut menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap saham FORZ menurun. Hal ini tercatat dalam 20 hari terakhir, saham perseroan mengalami penurunan drastis sebesar 78,84%. Saham emiten properti itu masih bertengger dari posisi Rp955 per saham menjadi Rp202 per saham.

Nilai per November ini, bahkan lebih rendah dibandingkan saat IPO harga penawaran umum pada 2017 sebesar Rp220 per saham. Akibat penurunan tajam ini, otoritas BEI masih menjatuhkan suspensi perdagangan kepada FORZ.

Tak hanya itu, perseroan juga masih mengusahakan komunikasi dengan pemilik sahamnya, yakni Narada Asset Management, sebesar 5,12% atau setara Rp 101,67 juta saham, karena tertimpa gagal bayar.

Baca Juga: BEI menyetop perdagangan saham Sentral Mitra (LUCK) pada Senin (18/11)

"Kasus yang menimpa Narada, juga ikut menyeret harga saham kami. Mereka memang dulu melakukan pembelian resmi 8%, jadi lami ikut terimbas," katanya.

Patris berkata, pihaknya juga sudah mengusahakan adanya komunikasi. "Namun bagaimana pun, fundamental perusahaan masih kuat, jadi kami yakin harga saham akan kembali membaik dan naik" pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×