Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Kabar dari realisasi rencana investasi perakit gadget asal Taiwan, Foxconn Technology Group di Indonesia kembali menghangat. Seperti dilansir Reuters, salah satu anak usaha Foxconn, Hon Hai Precision Industry berharap untuk bisa segera menjalin kesepakatan dengan pemerintah Indonesia dalam waktu dekat.
Simon Hsing, juru bicara Hon Hai Precision Industry berharap, pihaknya dan Pemerintah Indonesia bisa menandatangai nota kesepahaman secepatnya bulan Mei nanti. Nota kesepahaman ini akan berisi soal minat investasi Foxconn di Indonesia serta permintaan perlakuan khusus yang Foxconn minta.
Menurut Simon, saat ini, pihaknya tengah menjajaki kerjasama dengan beberapa produsen ponsel lokal di Indonesia. Namun ia enggan membeberkan jati diri dari perusahaan ponsel ini.
Yang jelas, Foxconn akan memproduksi ponsel dengan bendera lokal. Setelah itu akan menjual di pasar domestik saja. Jadi tidak untuk di ekspor. "Jadi kami akan masuk ke pasar ponsel Indonesia yang nilainya diprediksi bisa mencapai US$ 2,4 miliar," kata Simon Hsing.
Saat dikonfirmasi, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian, C Triharso justru mengaku belum tahu soal keinginan Foxconn group ini. Kabar ini justru baru ia dengar.
Namun bila benar, berarti Foxconn menunjukkan niat keseriusannya berinvestasi di Indonesia. "Yang jelas, di 2013 ini kami belum terlibat lagi dalam pembahasan dengan mereka. Jadi saya belum tahu banyak," katanya ke KONTAN akhir pekan lalu.
Menteri Perindustrian MS Hidayat akhir tahun lalu memang mengakui bahwa rencana investasi Foxconn sempat terkendala karena beberapa keinginan mereka terganjal regulasi. Salah satunya adalah masalah bea masuk komponen yang dinilai produsen pemasok Apple Inc ini terlalu tinggi. Persoalan ini menyebabkan rencana Foxconn untuk berinvestasi di penghujunug 2012 jadi molor. Namun ia yakin di semester pertama 2013 ini, investasi Foxconn akan terlaksana.
Salah satu indikatornya adalah partner lokal yang sudah Foxconn dapatkan. Menurut Hidayat perusahaan yang menjadi mitra Foxconn adalah perusahaan lokal pendatang baru. "Mereka sudah dapat perusahaan new comer. Tapi belum bisa saya ungkapkan detailnya," kata dia.
Foxconn sendiri ingin cepat merealisasikan investasi di Indonesia, akibat melambatnya bisnis gadget di pasar Amerika Serikat. Sementara pasar handset di Indonesia sangat besar dan seluruhnya nyaris produk impor.
Meski Simon enggan membeberkan nilai investasi Foxconn di Indonesia, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pernah berucapa bahwa nilai investasi Foxconn sekitar US$ 5 miliar hingga US$ 10 miliar dalam tiga tahap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News