kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fraksi PAN desak PLN serius tangani lonjakan tagihan listrik pelanggan


Jumat, 19 Juni 2020 / 19:13 WIB
Fraksi PAN desak PLN serius tangani lonjakan tagihan listrik pelanggan
ILUSTRASI. Warga memeriksa meteran listrik. ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan tagihan listrik yang mendera sejumlah kelompok pelanggan membuat Partai Amanat Nasional (PAN) meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menunjukkan keseriusan dalam menanggapi polemik yang terjadi.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI yang juga Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno menegaskan agar PLN tidak memandang remeh kejadian lonjakan tagihan listrik. "Sudah banyak keluhan yang disampaikan dan sudah seharusnya PLN menjawab dengan jelas dan berikan solusi. Masalah serius seperti ini tolong jangan dijadikan lelucon oleh PLN," ujar Eddy dalam Diskusi Virtual Media Center DPP PAN, Jumat (19/6).

Baca Juga: Perombakan direksi dan perubahan nomenklatur di PLN penting untuk perbaikan kinerja

Senada, anggota Komisi VII DPR dari PAN Andi Yuliani Paris mengungkapkan, sekalipun merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN harus mampu memperhatikan kepentingan konsumen.

"PLN kan BUMN jadi harus fokus pada konsumen oriented dan jangan hanya berhitung soal proses bisnis. Ini bukan lagi kasus per kasus tapi ada puluhan ribu yang terdampak kenaikan tagihan listrik ini," ungkap Yuliani dalam kesempatan yang sama.

Yuliani bahkan menegaskan, perlu ada kejelasan soal pembayaran kompensasi seandainya pelanggan terbukti dirugikan dalam kejadian ini.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmi Radhy menuturkan, pelayanan konsumen yang terkesan abai rentan terjadi pada perusahaan yang memonopoli suatu lini bisnis usaha. "Namun seharusnya PLN memang harus berorientasi pada konsumen. Sekarang ini masih jauh dari service excellent dari BUMN," kata Fahmi.

Baca Juga: Penggunaan pihak ketiga untuk pencatatan meteran listrik jadi sorotan

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai kejadian kali ini menjadi pelajaran agar tak terjadi kedepannya. "Ini kasus yang kesekian kalinya konsumen Indonesia dirugikan. Tentu konsumen berharap segera ada perbaikan. Kejadian tagihan listrik yang tidak jelas asal muasalnya ini jangan sampai terulang," tandas Tulus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×